Senin, 05 Januari 2015

TENTANG INTI MUHASABAH



TENTANG INTI MUHASABAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu cara untuk memelihara diri agar selamat di dunia dan diakhirat adalah dengan  senantiasa melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Memeriksa diri terhadap apa yang telah dilakukan dan apa yang telah diucapkan pada setiap saat dalam kehidupan ini.

Rasulullah  bersabda : “Orang yang pandai adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala”. (H.R Imam at Tirmidzi)

Umar bin Khaththab berkata : “Hisablah (evaluasilah, introspeksilah, periksalah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab dirinya di dunia”.

Imam Ibnul Qayyim al Jauziah dalam Kitab Ighatsatul Lahfan menyebutkan empat inti atau pokok dalam muhasabah yaitu :

Pertama : Muhasabah atas semua kewajiban. Jika seseorang ingat ada yang kurang dari amalan wajibnya maka dia harus memperbaiki dan menggantinya.

Kedua : Muhasabah atas semua larangan. Jika seseorang menyadari bahwa ada larangan yang dilanggar maka dia harus segera bertaubat dan memohon ampun serta melakukan kebaikan yang dapat menghapuskan dosa.

Ketiga : Muhasabah atas kelalaian. Jika seseorang lalai dari apa yang telah diciptakan untuknya maka susullah dengan dzikir dan menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Keempat : Muhasabah atas apa yang telah dikatakan, atau kakinya telah berjalan menujunya atau kedua tangannya telah menyentuhnya atau kedua telinganya telah mendengarnya. Atau apa yang diinginkan dari semuanya ini ? Dan  untuk siapa dia melakukannya ?  Dan atas dasar apa seseorang mengerjakannya ? Seseorang harus mengetahui dua pertanyaan atas setiap pekerjaan dan ucapannya yaitu : (1) Untuk siapa dia melakukannya dan (2) bagaimana (cara) dia bisa melakukannya. Pertanyaan yang pertama adalah pertanyaan tentang keikhlasan sedangkan pertanyaan kedua adalah pertanyaan tentang mengikuti Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam.

Ya Allah berilah  kami kekuatan untuk menjadi orang orang yang selalu menghisab diri sebelum diri kami dihisab di yaumil akhir.

Allahu a’lam.  (174)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar