Minggu, 28 September 2014

BERDOA DISAAT LAPANG



BANYAK BERDOA DISAAT LAPANG

Oleh Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Sungguh manusia tidak memiliki apa apa. Manusia itu fakir. Semua adalah milik Allah. Allah berfirman : “Lillaahi maa fis samaawaati wamaa fil ardhi” Milik Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. (Q.S al Baqarah 284)
Dengan kasih sayangNya, Allah memberi  berbagai keperluan dan fasilitas bagi hamba hambaNya. Selain itu, dengan kasih sayang-Nya pula Allah menyuruh manusia meminta lagi apa apa yang dibutuhkannya yaitu melalui doa.

Allah berfirman :  “Waqaala rabbukum, ud’uunii astajib lakum” Dan Rabbmu berfirman : Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (Q.S al Mu’min 60)

Rasulullah bersabda : “Addu’aa-u yanfa’u mimmaa nazala wa mimmaa lam yanzil, fa’alaikum ‘ibadallahi biddu’aa-i”  Doa itu bermanfaat bagi apa apa yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi. Maka dari itu, hendaklah kalian banyak berdoa wahai hamba Allah.  (H.R Imam Ahmad dan Imam at Tirmidzi).

Kapan harus berdoa
Lalu kapan dianjurkan untuk banyak berdoa. Ketahuilah bahwa dua keadaan akan selalu mendatangi seorang hamba secara bergantian. Yang dimaksud adalah keadaan lapang dan keadaan sempit. Keadaan senang dan keadaan susah. Keadaan sehat dan sakit. Ibarat jari jari kincir air sekali berada diatas sekali berada dibawah.   Seharusnya seorang hamba berdoa pada setiap waktu dan pada setiap keadaannya. Berdoalah pada keadaan susah dan pada keadaan senang. Pada keadaan sempit dan pada keadaan lapang. Pada keadaan sakit atau pada keadaan  sehat.

Jika memperhatikan keadaan manusia berdoa, ternyata  manusia banyak berdoa pada saat mengalami kesempitan atau kesusahan. Pada saat seseorang diberhentikan dari pekerjaan misalnya, maka sebagai pengangguran biasanya dia akan banyak berdoa memohon kebaikan dan karunia Allah. Pada saat sakit dia akan banyak berdoa untuk memperoleh kesembuhan. Ini tentu sesuatu yang baik dan sangat dianjurkan karena seorang hamba disuruh untuk  meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala.
  
Tapi ketahuilah saudaraku, bahwa para ulama mengingatkan kita agar banyak banyak berdoa pada keadaan lapang, pada keadaan senang, pada keadaan sehat dan yang lainnya. Syaikh Abdul ‘Aziz as Sayyid Nada berkata : “Hendaknya seseorang memperbanyak berdoa pada saat saat lapang agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan permintaannya pada saat saat sempit”.

Tentulah tidak pas jika seorang hamba hanya mengingat Allah dan berdoa pada saat susah saja.  Pada saat senang, lupa mengingat Allah. Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang suka Allah mengabulkan doanya pada saat saat sempit dan kesulitan, hendalah dia banyak berdoa pada saat saat lapang”. (H.R Imam at Tirmidzi dan al Hakim).

Jadi jika seorang hamba biasa ber-tadharru’ (memohon dan merendahkan diri kepada Allah) pada saat saat lapang, niscaya permohonannya akan dikabulkan pada saat saat sulit. 

Nabi Yunus dikabulkan doanya.
Nabi Yunus  pernah mengalami kesulitan dan kegelapan yang amat sangat pada saat berada dalam perut ikan  besar. Lalu Allah selamatkan dia karena sebelumnya dia adalah orang yang banyak mengingat Allah. Allah berfirman : “Falau laa annahu, kana minal musabbihiin. Lalabitsa fii bathnihii ilaa yaumi yub’atsuun. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang orang yang banyak mengingat Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (Q.S ash Shaaffaat 143-144).

Syaikh as Sa’di dalam Kitab Tafsir al Karimir ar Rahman  antara lain menjelaskan : “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak bertasbih” maksudnya pada waktu waktu sebelumnya banyak melakukan ibadah kepada Rabb- Nya. Bertasbih dan bertahmid kepada-Nya, dan ketika berada dalam perut ikan paus itu, dimana dia berdoa : Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang orang yang zhalim. (Q.S al Anbiya’ 87)

Syaikh as Sa’di menambahkan : (Kalau tidak) “niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit” maksudnya niscaya perut ikan itu menjadi kuburannya. Akan tetapi disebabkan tasbih dan ibadahnya kepada Allah maka ia diselamatkan oleh Allah. Dan demikianlah Allah menyelamatkan orang orang beriman dikala mereka terjatuh dalam kesempitan.
     
Itulah salah satu adab dalam berdoa yaitu dengan memperbanyak doa pada saat lapang dan juga  berdoa pada saat sempit. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar