Minggu, 28 September 2014

MENGHINDARI BANYAK BICARA



CARA MENGHINDARI BANYAK BICARA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Banyak bicara adalah suatu perkara yang dibenci  oleh sahabat,  ulama ulama salaf dan orang orang shalih. Mereka  mengingatkan manusia agar bicara secukupnya saja. Umar bin Khaththab berkata : Semoga Allah merahmati orang yang menahan diri dari banyak berbicara dan lebih mengutamakan banyak beramal. (Uyun al Akhbar, Ibnu Taimiyah). 

Ibnu Mas’ud mengingatkan : Jauhilah oleh kalian sikap berlebihan dalam berbicara. Cukup bagi seseorang untuk berbicara seperlunya. (Jami’ul Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab).
Atha’ bin Rabbah seorang Tabi’in berkata : Kaum  salaf membenci sikap berlebihan dalam berbicara. Mereka menganggap selain membaca al Qur an, ber-amar ma’ruf nahi munkar, atau berbicara tentang kehidupan yang harus dibicarakan, sebagai sikap berlebihan dalam berbicara.

Ibnu Hibban berkata : Yang harus dilakukan orang yang berakal adalah diam  sampai ada hal yang harus dibicarakan. Orang yang paling lama kesedihannya dan orang yang paling besar ujiannya adalah orang yang diuji dengan lisan yang banyak bicara dan kurang bermanfaat. 

Ketahuilah saudaraku bahwa kebiasaan banyak berbicara akan membuka celah berbuat kesalahan. Orang yang banyak bicara akan banyak pula salahnya. Rasulullah bersabda : “Tsakilatka ummuka ya muaadz, wa hal yukibbun naasa ‘ala wujuuhihim finnaari illaa hasha-idu alsinatihim”. Merugi ibumu wahai Muaadz. Tidak ada yang melemparkan manusia ke neraka kecuali hasil yang dipetik dari lisan mereka. (H.R Ibnu Majah dan at Tirmidzi). 
Bagi seorang hamba yang  sungguh sungguh ingin menghindarkan  dirinya dari banyak berbicara atau bicara berlebihan ada beberapa cara yang bisa dilakukan, diantaranya adalah :

Pertama : Adalah dengan berusaha menghindari pemicunya yang antara lain  adalah : (1) Membicarakan yang tidak bermanfaat, (2) Membicarakan semua yang didengar dan dilihat dan (3) Tidak berfikir sebelum berbicara.
Kedua : Adalah dengan senantiasa mengingat mudharat yang bisa timbul karena bicara berlebihan. Perhatikan dan ikuti pesan ulama tentang hal ini diantaranya adalah nasehat Imam an Nawawi dalam syarah shahih  Muslim yaitu : “Orang yang ingin berkata hendaknya dia memikirkan perkataannya sebelum diucapkan. Jika terlihat mashlahatnya, silahkan ia berbicara. Jika tidak sebaiknya ia menahan perkataannya”. 
 
Ketiga : Menyibukkan diri dengan yang lebih besar manfaatnya dan lebih baik pengaruhnya bagi diri seorang hamba yaitu berdzikir, membaca al Qur an, mempelajari hadits Nabi, membaca kitab yang bermanfaat menghadiri majlis-majlis ilmu.
Ketahuilah berapa banyak ayat al Qur an yang belum sempat kita baca dan kita pahami. Masih sangatlah banyak hadits hadits Rasulullah dan nasehat para sahabat serta para ulama yang belum kita ketahui. Juga sangatlah banyak majelis ilmu yang belum kita hadiri dan kitab yang belum kita baca. Ini semua adalah kegiatan yang bermanfaat. Lakukanlah kegiatan yang bermanfaat ini sebagai pengganti perkataan dan pembicaraan yang berlebihan dan tidak berguna.
Keempat : Banyak berdoa dan bermohon kiranya Allah Rabbul ‘Alamin selalu menjaga lidah kita agar senantiasa berucap yang baik. Rasulullah telah mengajarkan satu doa untuk menjaga lisan : “Ya Allah terimalah taubatku, terimalah doaku, kuatkanlah hujjahku, tunjukilah hatiku, jagalah lisanku, dan hilangkan rasa dengki dari hatiku” (H.R. Abu Dawud dan Imam Ahmad).
Allahu a’lam.

1 komentar: