Kamis, 25 September 2014

MAKNA SABAR



EMPAT MAKNA SABAR

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap hamba, pada suatu saat, pasti akan mendapati ujian, cobaan atau musibah. Itu bisa terjadi terhadap dirinya, keluarganya, hartanya dan yang lainnya.  Allah berfirman : ”Ahasibannaasu aiyutrakuu aiyaquuluu amannaa wahum laa yuftanuun”   Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji. (Q.S al Ankabuut 2).

Sabar adalah satu  dari banyak cara yang harus dilazimkan dalam menghadapi ujian, cobaan ataupun musibah. Allah berfirman : Ya aiyuhal ladzina aamanuu ista’iinuu bish shabri wash shalah. Wahai orang orang yang beriman, mohonlah pertolongan (Allah) dengan sabar dan shalat. (Q.S al Baqarah 153).

Kesabaran itu haruslah terus menerus ada pada diri manusia tanpa batas waktu. Kalau ada batas waktu sabar maka begitu sampai batasnya maka berarti  kesabarannya sudah jebol. Jika sabar sudah jebol berarti tidak bisa disebut lagi sebagai sabar. Jadi sabar itu harus ada dalam setiap keadaan dan waktu tanpa batas.
Syaikh Ahmad Farid berkata : Seorang hamba selalu membutuhkan kesabaran dalam setiap keadaannya. Sebab ia selalu berada dalam perintah yang wajib dilaksanakan dan larangan yang wajib dia tinggalkan. Dia berada pada takdir Allah serta kenikmatan yang wajib dia syukuri. Apabila semua perkara ini tidak bisa lepas dari dirinya maka kesabaran harus senantiasa ada sampai matinya (Kitab Tazkiyatun Nufus).

Lalu apa yang dimaksud dengan sabar. Secara bahasa, sabar  bermakna menahan atau mencegah. Imam Ibnul Qayyim al Jauziah (w tahun 751 H) menjelaskan tentang empat makna sabar.

Pertama : Menahan diri dari putus asa.
Ini bisa dijelaskan bahwa jika seseorang mendapat cobaan maka dia haruslah menahan dirinya untuk tidak sampai berputus asa. Secara sederhana dapat diberikan contoh. Jika seseorang sudah melamar pekerjaan kesana kemari dibeberapa instansi atau perusahaan tapi belum satupun yang berhasil, maka dia harus berusaha lagi mencari yang lain sambil memperbaiki kualitas diri dan berdoa serta bertawakal kepada Allah. Jika dia tidak berusaha lagi untuk melamar ketempat  lain dan patah semangat maka itu bukan yang dimaksud dengan sabar. Jadi salah satu makna sabar adalah menahan diri dari putus asa.

Kedua : Meredam amarah jiwa.
Seseorang yang menginginkan sesuatu didalam hidupnya, namun terhalang oleh satu sebab maka dia harus berusaha meredam amarah jiwanya. Tidak perlu menyalahkan orang lain. Dia harus bersabar karena itu adalah takdir Allah baginya. Dia juga harus memahami bahwa sesuatu yang tidak dia dapatkan bisa jadi Allah akan memberikan sesuatu pengganti. Bahkan bisa lebih baik dari yang diharapkannya.

Ketiga : Mencegah lisan dari mengeluh.
Mengeluh dalam  menerima suatu ketentuan Allah adalah adalah suatu pertanda tidak sabar. Bisa jadi dianggap sebagai tidak suka dengan apa yang telah Allah takdirkan baginya. Sungguh kesabaran akan mencegah seseorang dari mengeluh. Ketahuilah bahwa orang yang tidak suka mengeluh akan merasakan kenikmatan dalam menjalani hidup ini. Hatinya lapang karena semua masalah dia pasrahkan kepada Allah semata.

Keempat : Mencegah anggota badan untuk melakukan kemungkaran.
Memang ada sebagian orang yang bila mendapat musibah langsung tersulut emosi. Seseorang yang tidak ada sangkut pautnya bisa kena getahnya. Barang barang yang tidak ada dosa dirusak secara sadar atau tidak. Bahkan ada yang sampai menampar nampar pipi dan merobek robek pakaiannya. Ini bisa dicegah jika dia memiliki kesabaran yang baik. Ketahuilah bahwa Allah bersama orang orang yang sabar, dalam ilmu dan penjagaannya.

Semoga Allah memberikan kesabaran kepada kita dalam menghadapi berbagai ujian, cobaan dan musibah.  
             
Wallahu A'lam (066)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar