Sabtu, 28 Oktober 2023

JANGAN SIA SIAKAN WAKTU SEHAT UNTUK BERIBADAH

 

JANGAN SIA SIAKAN WAKTU SEHAT UNTUK BERIBADAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Tujuan penciptaan manusia secara jelas dan tegas disebutkan Allah Ta'ala dalam firman-Nya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

Hakikatnya perintah ibadah yang dibebankan kepada manusia tidaklah berat. Semua dalam batas batas kemampuan manusia. Allah Ta'ala berfirman : 

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Maka bertakwalah kepada Allah menurut kesanggupanmu (Q.S at Taghabun 16).

Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan para hamba-Nya agar bertakwa kepada-Nya yaitu dengan menunaikan perintah sesuai kemampuan dan menjauhi larangannya. Ayat ini menunjukkan bahwa kewajiban yang tidak mampu dilakukan seorang hamba menjadi gugur.

Jika seorang hamba mampu menunaikan sebagian kewajiban dan tidak mampu menunaikan kewajiban lainnya, maka ia cukup menunaikan kewajiban yang mampu dia lakukan. (Tafsir Karimur Rahman). 

Selain itu, ketahuilah bahwa Allah Ta'ala memberi nikmat kesehatan fisik kepada hamba hamba-Nya agar bisa melakukan ibadah SECARA SEMPURNA sebagaimana yang disyariatkan. Oleh karena itu ketika fisik dalam keadaan sehat berusahalah dengan sungguh untuk melaksanakan ibadah sebagaimana petunjuk Allah Ta'ala melalui Rasul-Nya.

Diantara contohnya adalah ibadah shalat. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau :  

 صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى

Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat (H.R Imam Bukhari).

Nah, ketika fisik dalam keadaan sehat seseorang bisa shalat sesuai petunjuk Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam sehingga mendatangkan nilai pahala yang tinggi. Oleh karena itu  bersungguh sungguhlah melaksanakan shalat fardhu dengan sempurna dan JANGAN LALAI MELAKSANAKAN SHALAT SHALAT SUNNAH YANG DISYARIATKAN.

Sungguh ketika datang keadaan sakit atau karena fisik mulai lemah karena umur bertambah bilangannya, maka akan sulit melaksanakan shalat dengan sempurna, seperti berdiri. Tetapi terpaksa duduk atau mungkin dalam keadaan berbaring.

Memang jika tidak mampu berdiri boleh melakukan shalat dengan duduk atau dengan berbaring. Tetapi ketahuilah bahwa nilai shalat dengan duduk atau dengan berbaring  tidak penuh. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :

روى عمران ابن الحصين رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلم قال " صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لم تستطع فعلي جنب

Imran bin Hushain meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda : Shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu shalatlah dengan duduk, jika tidak mampu shalatlah dengan berbaring. (H.R Imam Bukhari)

Tetapi seutama utama atau hukum asal  shalat adalah dengan berdiri, karena ada udzur maka boleh sambil duduk atau berbaring. Imran bin Hushain juga pernah bertanya kepada  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, lalu beliau bersabda :

مَنْ صَلَّى قَائِمًا فَهُوَ أَفْضَلُ وَمَنْ صَلَّى قَاعِدًا فَلَهُ نِصْفُ أَجْرِ الْقَائِمِ وَمَنْ صَلَّى نَائِمًا فَلَهُ نِصْفُ أَجْرِ الْقَاعِدِ

Siapa yang shalat berdiri maka itulah yang paling utama, dan barang siapa yang shalat dengan duduk maka baginya setengah dari pahala berdiri, dan barang siapa shalat dengan berbaring maka baginya setengah dari pahala yang duduk. (H.R Imam Bukhari).

Imam al Khathabi berkata : Yang dimaksud dalam hadits ini adalah orang sakit yang melaksanakan SHALAT FARDHU, yaitu yang masih memungkinkan baginya untuk menahan sakitnya sehingga dapat berdiri meskipun dengan susah payah.

Jadi, dijadikannya pahala orang  yang duduk separuh dari pahala orang yang berdiri hanya dorongan bagi dirinya untuk melaksanakan shalat dengan berdiri meskipun dibolehkan melakukannya sambil duduk. (Fathul Bari).

Oleh karena itu pada saat fisik masih sehat dan kuat berusahalah dengan sungguh sungguh untuk melaksanakan ibadah ibadah yang disyariatkan. Sungguh pada satu waktu  fisik akan melemah baik karena tambahan bilangan umur dan yang lainnya.

Jangan tunggu sampai bilangan umur bertambah, fisik mulai melemah lalu baru datang keinginan untuk banyak beribadah dengan sungguh sungguh.

Wallahu A'lam. (3.118)

       

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar