Jumat, 13 Oktober 2023

BERLAKU ADIL DALAM MENGEJAR DUNIA DAN AKHIRAT ?.

 

BERLAKU ADIL DALAM MENGEJAR DUNIA DAN AKHIRAT ?.

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hamba hamba Allah  haruslah BERLAKU ADIL TERHADAP DIRINYA KETIKA MENGEJAR DUNIA DAN MENGEJAR AKHIRAT. Lalu apa makna KATA ADIL.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar dan tidak sewenang wenang.  Secara terminologis, adil mengandung makna suatu sikap yang bebas dari ketidakjujuran dan diskriminasi.

Ketahuilah bahwa hakikat BERLAKU ADIL ADALAH MENEMPATKAN SESUATU PADA TEMPATNYA. Orang bijak memberi nasehat : Ketika engkau ingin mendapatkan YANG BAIK maka HARUS USAHA  KERAS. Ketika ingin mendapatkan YANG LEBIH BAIK harus usaha LEBIH KERAS. Ketika ingin mendapatkan yang PALING BAIK maka HARUS USAHA MAKSIMAL. Ini adil namanya.

Sungguh Allah Ta'ala dan Rasul-Nya dengan sangat jelas menyebutkan bahwa dunia  itu fana dan akhirat itu baqa. Dunia itu sepertinya tak bernilai apa apa dibanding dengan akhirat.

Pertama : Perhatikanlah firman Allah diantaranya adalah :

(1) Dalam surat an Nahal 30 :

وَلَدَارُ ٱلْءَاخِرَةِ خَيْرٌ ۚ وَلَنِعْمَ دَارُ ٱلْمُتَّقِينَ

Dan sesungguhnya negeri akhirat itu PASTI LEBIH BAIK. Dan itulah sebaik baik tempat bagi orang yang bertakwa.

(2) Dalam surat al Isra' 21 :

وَلَلْءَاخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَٰتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا

Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.

(3) Dalam surat al A'la 17 :

وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ

Dan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.

Kedua : Perhatikanlah sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam, diantaranya adalah :

(1) Dalam hadits riwayat Imam Muslim yaitu  dari al Mustaurid bin Syaddad Radhiyallahu anhu, dia berkata : 

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَاللَّهِ مَا الدُّنْيَا فِى

الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ – فِى الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan jari tangannya ini, perawi bernama Yahya menunjuk jari telunjuk, ke lautan, lalu hendaklah dia perhatikan apa yang didapat pada jari tangannya. (H.R Imam Muslim).

(2) Dalam hadits Riwayat at Tirmidzi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ

Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir. (H.R at Tirmidzi, dia berkata, Hadits hasan shahih)

Nah, Ketika seorang hamba BETUL BETUL PAHAM bahwa DUNIA INI SANGAT SANGAT JAUH NILAINYA DISISI ALLAH dibanding akhirat maka berlaku adillah dalam mengejar dunia dan akhirat. Mengejar dunia adalah sekedarnya dan mengejar akhirat MESTINYA JAUH LEBIH  BERSUNGGUH SUNGGUH. Jadi sangat jelas TIDAK ADIL ATAU  KELIRU jika mencari dunia dan akhirat seimbang atau fifty fifty.

Wallahu A'lam. (3.105)

 

 

 

 

 

 

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar