Rabu, 15 Juli 2020

JAGA BETUL YANG HARAM JANGAN SAMPAI MASUK KE MULUT

JAGA BETUL YANG HARAM JANGAN SAMPAI

MASUK KE MULUT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah memerintahkan manusia agar memakan makanan yang halal. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah langkah syaithan, karena sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu.  (Q.S al Baqarah 168).

Syaikh as Sa’di berkata : Ayat ini dihadapkan kepada seluruh manusia baik yang mukmin maupun yang kafir. Allah telah memberi karunia kepada mereka dengan memerintahkan kepada mereka untuk makan dari seluruh yang ada di bumi seperti biji bijian, hasil tanaman, buah buahan dan hewan dalam keadaan yang halal yaitu yang telah dihalalkan buat kalian untuk dikonsumsi yang bukan dari rampasan atau curian.

Bukan pula diperoleh dari hasil muamalah yang diharamkan atau dalam hal yang membawa kepada yang diharamkan. (Tafsir Taisr Karimir Rahman)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan satu doa agar jauhkan dari yang haram. Beliau bersabda :

اللَّهُمَّ اكْفِني بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu. (H.R at Tirmidzi, Imam Ahmad dan al Hakim, dihasankan oleh Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali).

Bahkan setiap selesai shalat shubuh beliau selalu membaca doa memohon agar diberi rizqan thaiyiban yaitu rizki yang baik.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Ya Allah aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik (baik dan halal) dan amalan yang diterima (H.R Ahmad dan Ibnu Majah dari Ummu Salamah).

Di zaman ini ternyata sebagian manusia suka sukanya dalam mencari rizki. Ada yang tak peduli halal dan haram, yang penting dapat dan banyak. Sungguh keadaan ini memang telah diingatkan Rasulullah Salallahu Salallahu ‘alaihi Wasallam  dalam sabda beliau :

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram. (H.R Imam Bukhari, dari Abu Hurairah).

Sungguh, sangatlah baik kalau kita mengambil pelajaran dari Abu Bakar ash Shiddiq ketika pada suatu kali beliau tanpa sengaja memakan sesuatu yang haram yang diberian budak beliau. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Shahihnya.

Diriwayatkan dari putri Abu Bakar ash Shiddiq radliallahu ‘anhu yaitu ‘Aisyah radhiallahu’anha, menceritakan bahwa Abu Bakar ash Shiddiq memiliki seorang budak yang setiap hari memberi setoran berupa harta atau makanan. Setoran tersebut beliau gunakan untuk makan sehari-harinya. Suatu hari, budak tersebut membawa makanan dan Abu Bakar  memakannya seperti biasa.

Kemudian berkatalah si budak : Apakah engkau mengetahui apa yang engkau makan ini ?. Beliaupun balik bertanya : Makanan ini  dari mana ?. Lalu budak itu menceritakan bahwa makanan itu ia dapatkan sebagai hadiah dari seseorang yang dia tipu saat melakukan praktik perdukunan di zaman Jahiliyah.

Setelah mendengar pengakuan budaknya itu Abu Bakar segera memasukkan jari tangan beliau ke dalam mulut, lalu beliau memuntahkan semua makanan dalam perut beliau.

Begitulah keadaan Abu Bakar ash Shiddiq ketika berhadapan dengan makanan haram. Sungguh beliau sangat takut jika makanan  haram masuk kedalam tubuhnya dan pasti akan mendatangkan berbagai keburukan.

Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah menghindar dari harta yang haram. Jaga betul jangan sampai satu ataupun setengah suap pun yang haram masuk ke mulut. Wallahu A’lam. (2.035). 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar