Rabu, 01 Juli 2020

DOSA SEBANYAK BUIH DI LAUTAN DIHAPUS DENGAN DZIKIR

DOSA SEBANYAK BUIH DILAUTAN DIHAPUS DENGAN DZIKIR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Berdzikir adalah sebaik baik amalan bagi hamba hamba Allah di setiap saat. Sungguh Allah Ta’ala memerintahkan orang orang beriman untuk banyak berdzikir yaitu selalu mengingat-Nya sebagaimana firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Wahai orang orang yang beriman !. Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak banyaknya.  (Q.S al Ahzaab 41).


Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan bahwa dzikir kepada Allah Ta’ala akan menyelamatkan anak Adam dari adzab yaitu sebagaimana sabda beliau :

مَا شَيْءٌ أَنْجَى مِنْ عَذَابِ اللهِ مِنْ ذِكْرِ اللهِ

Tidak ada amal yang dilakukan anak Adam yang lebih menyelamatkanya dari adzab Allah Ta’ala selain dari dzikir kepada-Nya. (H.R Imam Ahmad, at Tirmizi dan Ibnu Majah).


Diantara keutamaan berdzikir adalah untuk mendapatkan ketenangan hati, yaitu sebagaimana firman-Nya :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. (Q.S ar Ra’du 28).


Tentang ayat ini, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata :

(1) “Hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah” maksudnya, kegundahan dan kegelisahan hati mereka lenyap dan berganti dengan kebahagiaan hati dan kenikmatan kenikmatannya.

(2) “Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” maksudnya semestinya dan sudah seyogyanya kalbu itu tidak menjadi tenang dengan sesuatu selain dengan mengingat-Nya. Karena tidak ada yang lebih nikmat, lebih memikat dan lebih manis bagi kalbu ketimbang (kenikmatan dalam) mencintai Penciptanya, berdekatan dan mengenal-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).


Selain itu, ketahuilah bahwa banyak berdzikir adalah jalan untuk menghapus dosa hamba hamba Allah, meskipun dosanya SEBANYAK BUIH DI LAUTAN. Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang hal ini, diantaranya : 


Pertama : Membaca Subhanallahi wa bihamdihi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Barang siapa membaca : Subhanallahi wabihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun SEBANYAK BUIH DILAUTAN. (H.R Imam Muslim).

Kalimat dzikir ini adalah rangkaian dari dzikir pagi dan petang yang dianjurkan untuk dibaca masing masing seratus kali. Oleh karena itu bagi saudara saudara kita yang terbiasa mengamalkan dzikir pagi dan petang secara lengkap maka ada kesempatan membaca kalimat dzikir SUBHANALLAHI WABIHAMDIHI ini dua ratus kali sehari.    


Kedua : Membaca dzikir setelah shalat fardhu. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

Abu Hurairah, dimana Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Barangsiapa bertasbih (mengucapkan Subhanallah) di setiap akhir shalat sebanyak 33 kali, bertahmid (mengucapan Alhamdulillah) sebanyak 33 kali, bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar) sebanyak 33 kali lalu sebagai penyempurna (bilangan) 100 ia mengucapkan : ‘Laa ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir (tiada yang berhak disembah dengan haq selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Bagi-Nya segala puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), maka Aku akan mengampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak BUIH DILAUTAN. (H.R Imam Muslim)


Ketiga : Membaca dzikir ketika hendak tidur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ قَالَ حِينَ يَأْوِيْ إِلىَ فِرَاشِهِ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَه ُلَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، سُبْحَانَ اللهِ، وَالحَمْدُ للهِ ، وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ. غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوْبُهُ – أَوْ قَالَ: خَطَايَاه، شكَّ مِسْعَرٌ – وَإِن ْكَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْر)

Apabila seorang dari kalian menuju kasurnya, dan mengucapkan : Laa ilaha illallah wahdahu la syarikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qadir, subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaha illallah wallahu akbar, maka Allah ampuni dosa-dosanya meski sebanyak BUIH DILAUTAN di dunia ini. (H.R Ibnu Hibban dan Ibnu Sunni, dishahihkan al-Albani, dari Abu Hurairah).


Sungguh Allah Ta’la Maha Pengampun. Namun demikian ketahuilah bahwa yang dihapus dalam hal ini adalah :


(1) DOSA DOSA KECIL. Jika seseorang melakukan dosa besar  maka  wajib baginya bertaubat dengan sebenar benar taubat yaitu dengan memenuhi syarat syarat TAUBAT NASUHA.

(2) Adapun dosa atau keburukan yang DILAKUKAN KEPADA MANUSIA maka haruslah dengan meminta dimaafkan  dan jika berkaitan dengan harta maka harus dikembalikan atau meminta ridhanya.


Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.023)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar