Jumat, 01 November 2019

UTAMAKAN LEMAH LEMBUT DALAM BERBAGAI KEADAAN


UTAMAKAN  LEMAH LEMBUT DALAM BERBAGAI KEADAAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sikap lemah lembut sangatlah terpuji dalam syariat Islam. Oleh karena itu orang orang beriman hendaklah menjaga dan memelihara sikap ini.  Janganlah suka berkata kasar kepada saudaranya meskipun ada suatu perbuatan atau perkataannya tak bekenan di hati. Kedepankan sikap lemah lembut. Ini tentu lebih selamat.

Kalau kita perhatikan di  beberapa media sosial, agak sering kita menemukan kometar atau tanggapan yang kasar. Jauh dari kelembutan. Tak mau memilih kata kata yang lebih enak dan indah didengar orang lain. Terkadang keluar kalimat atau ungkapan  tak pantas sehingga menyakiti perasaan yang menerima. 

Ketahuilah bahwa sangatlah banyak keutamaan akan mendatangi orang orang yang selalu menjaga dan mengutamakan sikap lemah lembut pada dirinya. Diantaranya adalah :

Pertama : Sungguh Allah Ta’ala mencintai lemah lembut. 

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

يَاعَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ الأَمْرِ كُلِّهِ

Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan. (H.R Imam Bukhari, dari Aisyah)

Imam Muslim juga meriwayatkan hadits ini. Beliau Salallahu ‘alaihi wasallam  bersabda :

يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ

Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya

Kedua : Lemah lembut akan menghiasi segala sesuatu.

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam :

مَا كَانَ الرِّفْقُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ, وَمَا كَانَ الْعُنْفُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ

Tidaklah lemah lembut dalam sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah sikap keras dalam segala sesuatu kecuali dia akan merusaknya. (H.R Imam Muslim).

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam senantiasa berlaku lemah lembut, tak suka berlaku kasar. Kisah dibawah ini adalah salah satu pelajaran tentang kelemah lembutan dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam.

Dari Anas bin Malik, dia berkata, Ketika kami duduk duduk di masjid bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam tiba-tiba datang seorang Badui lalu buang air kecil di (pojok) masjid. Para sahabat  menghardiknya : Berhenti !, berhenti !.

Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda : Jangan bentak dia, biarkan dia (jangan putus buang airnya). Lalu para sahabat membiarkan orang Badui tadi menyelesaikan kencingnya. Kemudian Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam memanggilnya dan berkata kepadanya :

إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لَا تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هَذَا الْبَوْلِ وَلَا الْقَذَرِ إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلَاةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

Sesungguhnya masjid-masjid ini tidaklah boleh untuk buang air kecil atau buang kotoran. Masjid itu tempat untuk dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalat dan membaca Al-Qur an.

Ketiga : Lemah lembut mendatangkan kebaikan.

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan kita semua untuk memiliki  sikap  lemah lembut karena akan mendatangkan kebaikan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الْخَيْرَ

Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan. (H.R Imam Muslim dari Jabir bin Abdullah).

Oleh karena itu orang orang beriman sangatlah dianjurkan untuk memelihara sifat lemah lembut dalam dirinya. Tak ada kebaikan ketika berkata atau berlaku kasar dalam setiap keadaan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.794)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar