Jumat, 22 November 2019

HATI YANG SAKIT APA PENYEBABNYA


HATI YANG SAKIT APA  PENYEBABNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam Kitab Mawaaridul Amman, Imam Ibnul Qayyim menyebutkan tiga keadaan hati manusia, yaitu hati yang sehat, hati yang sakit dan hati yang mati.

Pertama : Hati yang sehat adalah hati yang selamat dari setiap syahwat yang menyelisihi perintah Allah dan larangan-Nya.
Kedua : Hati yang sakit adalah yang padanya ada kehidupan sekali gus terdapat penyakit. Terkadang sadar untuk berbuat taat terkadang lalai. 
Ketiga : Hati yang mati adalah hati yang tidak ada lagi kehidupan padanya dan tidak mengenal Allah Ta’ala.

Tentang hati yang sakit Imam Ibnul Qayyim berkata : Hati yang sakit adalah  hati yang HIDUP TAPI CACAT. Ia memiliki dua materi yang saling tarik menarik. Ketika ia memenangkan pertarungan itu maka di dalamnya terdapat kecintaan kepada Allah, keimanan, keikhlasan dan tawakkal kepada-Nya, itulah materi kehidupan.

Padanya (masih) ada kekuatan untuk mencintai dan mengutamakan syahwat, serta masih berkeinginan kuat dalam hasad (dengki), sombong, ujub, cinta kedudukan dan berbuat kerusakan di muka bumi,, itulah materi yang menghancurkan dan membinasakannya.

Jadi ternyata bahwa  hati manusia sebagaimana fisik atau tubuh juga bisa sakit. Bahkan bisa jadi hati yang sakit lebih berbahaya dari  fisik yang sakit. Lihatlah kenyataan bahwa manusia terkadang tak mengetahui bahwa mereka memilki penyakit hati.
Perhatikanlah, ketika seseorang merasa badannya tak enak karena batuk dan pilek, bersin bersin, dia bersegera meminum obat bahkan bersegera ke dokter. Lalu ketika dia didatangi penyakit hati seperti suka hasad, ghibah, ujub bahkan sombong maka dia tak merasa ada sakit apa apa sehingga tak ada upaya untuk mengobatinya.

Lalu apa penyebab hati yang sakit ?. Diantaranya adalah :

Pertama : Perbuatan maksiat.

Perbuatan maksiat akan membekas di hati dan membuatnya sakit. Jika seseorang berbuat maksiat maka akan digoreskan titik hitam di hatinya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda :
 Top of Form
Bottom of Form
عن أبي هريرة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إن العبد إذا أخطأ خطيئة نكتت في قلبه نكتة سوداء فإذا هو نزع واستغفر وتاب سقل قلبه وإن عاد زيد فيها حتى تعلو قلبه وهو الران الذي ذكر الله كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا يكسبون

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhudari Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : sesungguhnya seorang hamba, ketika berbuat dosa, ada titik hitam di hatinya. Ketika dia meninggalkan dosanya, memohon ampun dan bertobat, hatinya kembali bersih. Dan jika dia kembali (berbuat dosa), titik hitam terus bertambah di hatinya sampai menggunung, dan itulah yang menyelubungi hati (dari cahaya) seperti yang Allah firmankan : Sama sekali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (H.R at Tirmidzi).

Kedua : Tak menjaga pandangan.

Ketika seseorang terbiasa melihat yang diharamkan Allah Ta’ala maka akan mendatangkan banyak keburukan. Diantaranya  berpengaruh kuat terhadap hatinya. Oleh karena itu Allah Ta’ala mengingatkan dalam firman-Nya :

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada laki laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (Q.S an Nuur 30).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.808).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar