Selasa, 12 November 2019

JALAN UNTUK MENDAPATKAN PERTOLONGAN ALLAH


JALAN UNTUK MENDAPATKAN PERTOLONGAN ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh manusia adalah makhluk yang lemah, tidak memiliki apa apa. Oleh karena itu orang orang beriman setiap saat membutuhkan pertolongan Allah Ta’ala.  Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah mengajarkan orang orang beriman untuk membaca surah al Fatihah dalam setiap shalat baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Dalam surat ini ada permohonan atau doa yaitu :

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan. (Q.S al Fatihah 5).

Selain itu, ketahuilah bahwa ada banyak jalan atau cara bagi orang orang beriman untuk mendapatkan pertolongan Allah Ta’ala, diantaranya :

Pertama : Dengan sabar dan shalat. 

Sungguh sabar dan shalat telah Allah janjikan sebagai salah satu jalan untuk mendapatkan pertolongan bagi hamba hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Wahai orang orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S al Baqarah 153)

Melalui  ayat ini, Allah telah menyuruh hamba hamba-Nya untuk senantiasa meminta pertolongan kepada-Nya yaitu dengan kesabaran dan melaksanakan shalat.
Implementasinya  adalah sebagaimana telah dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alihi wasallam kepada umatnya. Rasulullah jika menghadapi masalah maka beliau mengedepankan sifat sabar. Beliau adalah uswah kita dalam kesabaran.  Beliau segera melakukan shalat jika menghadapi masalah yang berat. Ini adalah sebagaimana kesaksian beberapa  sahabat :

(1) Ali bin Abi Thalib berkata : Pada malam (sebelum) berlangsung perang Badar, semua kami tertidur kecuali Rasulullah. Beliau shalat dan berdoa sampai subuh.

(2) Diriwayatkan dari Huzaifah bin Yaman : Pada malam perang Ahzab, saya menemui Rasulullah dan senantiasa beliau shalat dan menutup tubuhnya dengan jubah. Bila beliau menghadapi persoalan beliau mengerjakan shalat.

Dalam kedua perang ini yaitu perang Badar dan perang al Ahzab, Allah telah memberikan pertolongan dengan memenangkan kaum muslimin dalam menghadapi musuh musuhnya.

Imam Ibnu Katsir  menceritakan tentang Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah yang menghadapi kesulitan besar lalu berwudhu’ dan shalat meminta pertolongan kepada Allah. Dikisahkan bahwa pada suatu waktu Nabi Ibrahim dalam suatu safar bersama istrinya Sarah melewati negeri seorang penguasa zhalim. Raja negeri itu memerintahkan pembantunya untuk mengambil Sarah yang sangat cantik itu dan dibawa ke istana. 

Di istana, raja mulai mendekati Sarah. Sarah berpaling dan Sarah minta waktu untuk  berwudhu’ lalu mengerjakan shalat dan berdoa : Ya Allah jika engkau mengetahui bahwa aku beriman kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu dan aku senantiasa memelihara kehormatanku kecuali kepada suamiku, maka janganlah Engkau memberikan (kesempatan) kepada orang kafir (untuk menjamahku). Tiba tiba raja itu pingsan dan terkulai kedua kakinya.  Kemudian raja bangun kembali.  

Setelah tiga atau empat kali ingin menjamah Sarah ternyata raja tidak mampu. Raja selalu pingsan dan terkulai kakinya. Lalu raja memanggil para pembantunya dan berkata : Kalian tidak membawakan   untukku kecuali syaithan (bukan manusia). Kemudian Sarah dikembalikan kepada suaminya Ibrahim. Selain itu  raja memberinya hadiah seorang pembantu yaitu Hajar.

Sementara Sarah dibawa oleh pembantu raja ke istana maka Ibrahim senantiasa mengerjakan shalat dan berdoa agar Allah menjaga Sarah. Akhirnya keduanya selamat dari orang yang akan mencederainya.  (Dari Kitab Qishashul Anbiyaa, dengan diringkas).

Kedua : Dengan menolong (agama) Allah.

Diantara cara untuk mendapatkan pertolongan Allah adalah dengan menjadi penolong (agama) Allah. Allah Ta’ala berfirman :
 
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sungguh Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (Q.S al Hajj 40).

Allah Ta’ala berfirman : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Wahai orang orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah niscaya Dia akan menolongmu dan mengokohkan kedudukanmu (Q.S Muhammad 7).   

Syaikh as Sa’di antara lain menjelaskan bahwa jadilah kamu penolong bagi agama Allah yaitu dengan perkataan dan perbuatan dengan gigih menegakkan agama Allah. Termasuk menolong agama Allah adalah mempelajari kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya serta mengajarkannya, mendorong orang lain untuk mempelajarinya serta mengajarkannya serta menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Seorang hamba haruslah berusaha menolong agama Allah sesuai dengan kemampuannya. Lihatlah beberapa contoh  yang telah dilakukan para sahabat dalam menolong agama Allah :

(1) Ibnu Abbas dan Abu Hurairah menjadi penolong  agama Allah dengan ilmunya. Ibnu Abbas sebagai ahli Tafsir dan Abu Hurairah sebagai penghafal dan paling banyak meriwayatkan hadits.

(2) Abu Bakar, Usman bin Affan dan Abdurrahman bin ‘Auf, menjadi penolong agama Allah dengan hartanya yang diinfakkan dijalan Allah dalam jumlah yang sangat banyak.

(3) Khalid bin Walid menjadi penolong agama Allah dengan kehebatan strategi perang yang dimilikinya.  Berkali kali ditunjuk   menjadi  panglima perang untuk memenangkan dan membela Islam.

(4) Ada sahabat yang menjadi penolong agama Allah dengan keahliannya sebagai tukang kayu lalu menawarkan untuk membuat mimbar bagi Nabi di Masjid Nabawi.

(5) Bahkan ada seorang sahabiyah pada zaman Nabi.  Dia  tidak memiliki keahlian apa apa tapi menjadi penolong agama Allah  dengan menyapu dan membersihkan masjid Nabawi. Subhanallah.

Sebagai orang yang beriman, mari kita berusaha menjadi penolong agama Allah sesuai dengan kemampuan kita. Dengan demikian maka Allah Ta’ala akan menurunkan pertolonganNya pula kepada kita semua.

Ketiga : Dengan saling tolong menolong sesama manusia.

Saling tolong menolong  pada hakikatnya adalah salah satu kebutuhan manusia. Betapa sulitnya kehidupan ini jika kita sesama  manusia tidak saling tolong menolong. Betapa kacaunya kehidupan bermasyarakat kalau manusia tidak saling membantu satu sama lain.

Apalagi dizaman modern ini, tidak ada manusia yang bisa hidup layak tanpa saling tolong menolong ataupun bekerjasama dengan orang lain.  Ketahuilah jika seseorang berbuat baik yaitu dengan menolong orang lain maka kebaikan itu akan kembali pula kepadanya.

Setiap kebaikan yang dilakukan seseorang pastilah kebaikan itu akan  kembali kepadanya. Jika seseorang suka menolong pasti akan ditolong, jika seseorang suka memaafkan pasti akan dimaafkan. Jika seseorang suka memudahkan urusan orang lain maka pada suatu waktu dia mendapat kesulitan pasti akan ada saja yang menolongnya, insya Allah.  

Allah Ta’ala berfirman :

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). Q.S ar Rahmaan 60.

Rasulullah Salallahu ‘alai Wasallam bersabda : “Man yakun fii haajati akhiihi yakunillahu fii hajatihi” Barangsiapa yang menolong untuk keperluan saudaranya (sesama muslim) maka Allah akan menolong untuk keperluannya (Lihat Silsilah Hadits Shahih, Syaikh al Albani no. 2362)

Keempat : Banyak berdoa kepada Allah

Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang. Jika seorang hamba  membutuhkan pertolongan  bagi dirinya, keluarganya atau yang lainnya maka Allah menyuruh manusia berdoa. Allah Ta’ala  berjanji akan mengabulkan doa hamba hambaNya.

Allah Ta'ala berfirman : 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ

Dan Rabbmu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (Q.S al Mu’min 60).


Diantara doa yang diamalkan dan diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam untuk memohon pertolongan Allah Ta’ala adalah : 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَرَبَهُ أَمْرٌ قَالَ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ

Dari Anas bin Malik berkata, adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apabila menghadapi suatu masalah, beliau berdoa : Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), hanya dengan rahmat-Mu saja, aku meminta pertolongan. (H.R at Tirmidzi, dihassankan oleh al Albani dalam Silsilah Shahihah)
 



Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : 

إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ ، فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللهِ بِالدُّعَاءِ  

Doa itu bermanfaat terhadap apa yang sudah menimpa atau yang belum menimpa. Oleh karena itu wahai sekalian hamba Allah, hendaklah kalian berdoa. (H.R Imam at Tirmidzi).
Insya Allah ada manfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.805)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar