Sabtu, 16 November 2019

KEWAJIBAN BELAJAR ILMU DAN ISTIQAMAH MENGAMALKANNYA


KEWAJIBAN BELAJAR ILMU DAN ISTQAMAH 
MENGAMALKANNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh belajar ilmu merupakan kewajiban  kaum muslimin baik laki laki maupun perempuan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Belajar ilmu   wajib bagi setiap muslim. (H.R  Imam Ahmad dan Ibnu Majah).
Ilmu yang wajib dipelajari terutama  sekali adalah ilmu syariat dan tentu juga ilmu ilmu lainnya yang bermanfaat bagi kaum muslimin.

Ketahuilah bahwa ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu.

Sungguh : (1) Tidaklah seorang hamba bisa mengingat Allah secara benar kecuali dengan ilmu (2) Tidaklah seorang hamba bisa melakukan ketaatan kepada Allah dengan benar kecuali dengan ilmu. (3) Tidaklah seorang hamba bisa bersyukur atas  nikmat Allah kecuali dengan ilmu (4) Tidaklah seorang hamba bisa bersabar secara benar  terhadap ujian yang diberikan Allah kecuali dengan ilmu.

Sungguh sangatlah banyak  keutamaan belajar ilmu, Diantaranya adalah bahwa Allah Ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba karena berilmu yaitu sebagaimana firman-Nya  :

 …يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ..

“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S al Mujadilah 11).

Selanjutnya yang lebih utama lagi bagi orang yang berilmu adalah mengamalkan ilmu. 
Ilmu tidaklah bermanfaat jika tidak diamalkan. Sesungguhnya buah ilmu adalah amal. Dan Allah hanya akan memberikan balasan berdasarkan amal yang dilakukan. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Sesungguhnya kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. Ath Thuur 16).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat ini bahwa Allah tidak akan pernah menzhalimi seorangpun. Bahkan sebaliknya, Dia senantiasa memberikan balasan kepada setiap orang sesuai dengan amalnya.

Sungguh Allah Ta’ala memberikan celaan kepada orang yang berilmu tapi tidak melupakan dirinya untuk mengamalkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Mengapa kamu suruh orang lain (melakukan) kebajikan sedangkan kamu melupakan (kewajiban) dirimu sendiri pada hal kamu membaca Kitab. . Maka tidakkah kamu berfikir ?. (Q.S. al Baqarah 44).

Dalam Kitab Tafsir Karimir Rahman, Syaikh as  Sa’di antara lain menjelaskan bahwa ayat ini turun, walaupun kepada Bani Israil, namun bersifat umum kepada setiap orang, karena ini adalah firman Allah. 

Selanjutnya Syaikh berkata : Barangsiapa yang menyuruh orang lain kepada kebaikan lalu dia tidak melakukannya atau melarang  dari kemungkaran namun dia tidak meninggalkannya maka hal itu menunjukkan tidak ada akal padanya. Dan ini suatu kebodohan. Khususnya bila dia telah mengetahui hal itu dan hujjah benar-benar  telah ditegakkan atasnya.

Ketahuilah bahwa ilmu yang telah ada pada diri kita adalah nikmat Allah Ta’ala dan termasuk perkara  yang akan ditanya kelak di akhirat. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.

Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu) : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa  ia belanjakan serta APA SAJA YANG TELAH IA AMALKAN DARI ILMU YANG DIMILIKINYA. (H.R at-Tirmidzi,  ath-Thabrani dan dihasankan oleh Syaikh Albani). 

Oleh karena itu seorang hamba bersegeralah belajar ilmu dan istiqamahlah dalam mengamalkannya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.805)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar