Sabtu, 23 November 2019

BERINFAK KETIKA TAKUT MISKIN DAN INGIN KAYA


BERINFAK KETIKA TAKUT MISKIN DAN INGIN KAYA

Oleh : Azwir B Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala  sangatlah menganjurkan bahkan memerintahkan orang orang beriman untuk berinfak dan bersedekah di jalan-Nya.

Pertama : Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Wahai orang yang beriman !. Infakkanlah dari sebagian rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang  hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang orang kafir itulah orang yang zhalim.  (Q.S al Baqarah 254)

Kedua : Allah Ta’ala berfirman :

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ

Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang diantara kamu.  (Q.S al Munaafiquun 10).

Ketahuilah bahwa sebagian orang tergelincir dengan rayuan syaithan yang menakut nakuti akan jatuh miskin ketika banyak berinfak atau bersedekah.  Akhirnya menjadi berat bahkan tak mau menginfakkan hartanya.

Allah Ta’ala berfirman :

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 268)

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah Ta'ala : "Syaithan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya, dia menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian (menahan harta), sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.
“Dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)” maksudnya, bersamaan dengan melarang kalian berinfak karena takut miskin, syaithan menyuruh kalian berbuat maksiat, dosa, keharaman, dan menyelisihi keridhaan Pencipta (Allah). Lihat Tafsir Ibnu Katsir.

Rasulullah menjelaskan bahwa sungguh berinfak tak akan pernah mengurangi harta seorang hamba yaitu sebagaimana sabda beliau kepada Bilal :

أَنْفِقْ بِلَالًا وَلَا تَخْشَ مِنْ ذِي الْعَرْشِ إِقْلَالًا

Berinfakanlah wahai Bilal, jangan takut pemilik ‘Arsy (Allah) mengurangi hartamu. (H.R al Baihaqi dan ath Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : 

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ « أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ »

Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang LEBIH BESAR PAHALANYAl ?. Beliau menjawab : Kamu bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu BERANGAN ANGAN MENJADI KAYA. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, untuk si Fulan sekian dan untuk Fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si Fulan. (Muttafaqun ‘alaih).

Oleh karena itu orang orang beriman jangan pernah merasa takut berinfak atau bersedekah dalam berbagai keadaan karena akan mendapatkan banyak kebaikan. Bahkan Allah Ta’ala akan membalasnya dengan berlipat ganda sebagaimana firman-Nya :

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. ada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261).
 
Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda banyaknya lagi dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.” Itu tentunya sesuai dengan : 

(1) Apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. 

(2) Dan juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut karena beberapa jalan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infak tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).   

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.809)































Tidak ada komentar:

Posting Komentar