Minggu, 17 November 2019

BERTAKWA MENDATANGKAN KEMULIAAN DI SISI ALLAH


BERTAKWA MENDATANGKAN KEMULIAAN DI SISI ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam firman-Nya tentang PREDIKAT MULIA bagi orang orang yang bertakwa :

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang YANG PALING BERTAKWA. Sungguh Allah Maha Mengetahui Mahateliti. (Q.S al Hujurat 13).
Lalu apa makna takwa. Secara bahasa kata takwa bermakna menjaga diri atau berhati hati. Membuat perisai antara diri  dengan yang  ditakuti, karena ada kekhawatiran dan ketakutan kita terhadap sesuatu, sehingga terhindar dari yang kita takuti itu.

Ibnu Mas’ud berkata bahwa makna takwa yaitu hendaklah Allah ditaati tidak dimaksiati, diingat, tidak dilupakan dan disyukuri tidak diingkari.

Dalam Kitab Jami’ul Ulum wal Hikam disebutkan bahwa  meninggalkan dosa, baik yang kecil maupun yang besar dan itulah ketakwaan. Berbuatlah seperti orang yang berjalan diatas tanah yang penuh onak dan duri berhati-hatilah terhadap yang engkau lihat. Janganlah engkau meremehkan dosa kecil karena gunung pun tersusun dari kerikil.

Seorang Tabi’in yaitu Thalq bin Habib berkata: Apabila terjadi fitnah (ujian), padamkanlah fitnah itu dengan takwa. Orang-orang bertanya :  Apakah takwa itu ? Thalq menjawab : Takwa adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena mengharap pahala dari-Nya. Dan engkau meninggalkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut terhadap siksa-Nya. (Ibnul Mubarak, dalam Kitab az Zuhd).

Perhatikanlah bahwa surat al Hujurat ayat 13 tersebut diatas menjelaskan tentang kunci paling utama untuk mendapat kemuliaan di sisi Allah Ta’ala adalah dengan bertakwa yaitu melakukan ketaatan kepada-Nya dan meninggalkan kemaksiatan.

Selain itu, Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya juga menjelaskan beberapa jalan untuk mendapatkan kemuliaan, diantaranya adalah suka memaafkan kesalahan orang lain. Orang orang beriman sangatlah dianjurkan untuk senantiasa memaafkan orang lain karena akan mendatangkan kemuliaan baginya.  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Sedekah tidaklah mengurangi harta. TIDAKLAH ALLAH MENAMBAHKAN KEPADA SEORANG HAMBA SIFAT PEMAAF MELAINKAN AKAN SEMAKIN MEMULIAKAN DIRINYA. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya. (H.R Imam Muslim).

Oleh karena itu tidaklah tepat jika seseorang mencari kemuliaan dengan memperbanyak harta, mengejar pangkat dan jabatan tinggi dan semacamnya yang berkaitan dengan dunia serta perhiasannya. Hal ini mungkin bisa juga mendatangkan kemuliaan dihadapan manusia sedangkan dihadapan Allah wallahu a’lam. Bahkan semua ini adalah sementara dan terkadang hanya fatamorgana.

Oleh karena itu orang orang beriman hendaklah mencari kemuliaan di sisi Allah  dengan jalan selalu bertakwa kepada-Nya dalam setiap waktu dan keadaan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. (1.807)  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar