Selasa, 05 November 2019

ALI BIN ABI THALIB MINTA PEMBUNUHNYA DIPERLAKUKAN DENGAN BAIK


ALI BIN ABI THALIB MINTA PEMBUNUHNYA 
DIPERLAKUKAN DENGAN BAIK
 
Oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman sangatlah mengenal  Ali bin Abi Thalib beserta kiprahnya, perjuangannya membela Islam dan keutamaan  serta akhlaknya yang santun. Beliau masuk Islam pada saat awal Nabi kita Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam diangkat menjadi utusan Allah. Jadi beliau termasuk assabiqunal awwaluun yaitu yang pertama tama beriman kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. 

Beliau memegang jabatan khalifah keempat setelah kekhalifahan Utsman bin Affan. Menjadi khalifah lebih kurang lima tahun yaitu tahun 35 – 40 H.

Wafat di Irak 21 Ramadhan tahun 40 H yaitu 3 hari setelah ditikam dengan pisau beracun oleh Abdurrahman bin Muljam seorang berfaham Khawarij.

Dalam tulisan ini akan digambarkan bagaimana tingginya akhlak Ali bin Abi Thalib karena sesungguhnya akhlak Islami telah betul betul mendalam ada dihatinya. Pelajaran akhlak yang diajarkan dan di contohkan Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam  betul betul menjadi pegangan dan amalan baginya.

Perhatikanlah bahwa  kepada orang yang telah menikamnya dan sebagai penyebab wafatnya,  beliau MINTA AGAR ORANG YANG MENIKAMNYA ITU DIPERLAKUKAN DENGAN BAIK, meskipun hukum syariat harus ditegakkan. 
 
Ketahuilah bahwa suatu peristiwa  besar menimpa beliau yaitu terjadi pada tahun 40 H. Ali bin Abi Thalib ditikam oleh Abdurrahman bin Muljam, seorang Khawarij tulen.  Pada waktu itu  baru keluar dari rumah untuk melaksanakan shalat shubuh di masjid. 

Ali bin Abi Thalib menderita luka parah kena tikaman pisau.  Ibnu Muljam mengatakan bahwa pisau itu sudah diberinya  racun selama tujuh hari  sehingga tidak ada kemungkinan Ali akan sembuh dari lukanya itu.

Dalam keadaan luka parah tersebab tikaman pisau beracun itu, Ali bin Abi Thalib masih memperlihatkan ketinggian dan kemuliaan akhlaknya yaitu akhlak yang dituntun oleh Islam. Beliau bertanya kepada orang orang : Apa tindakan yang kalian lakukan terhadap orang yang telah menikamku. Lalu ada yang menjawab : Kami sudah menangkapnya. 

Ali bin Abi Thalib meminta kepada orang orang agar memperlakukan Ibnu Muljam yang telah menikamnya itu dengan baik. Beliau berkata : Beri dia makan dengan makananku dan beri dia minum dengan minumanku.

Selanjutnya beliau berpesan, jika aku masih hidup serahkan urusan orang itu kepadaku. Kalau aku wafat maka bunuhlah dia dengan sekali tebasan pedang, JANGAN LEBIH. (Dr. Utsman bin Muhammad al Khamis, Kitab Hiqbah Minat Taariikh).

Inilah salah satu pelajaran akhlak mulia yang dicontohkan oleh Ali bin Abi Thalib. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.800).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar