Senin, 25 November 2019

PERINGATAN RASULULLAH KEPADA PEMIMPIN BERKELAKUAN BURUK


PERINGATAN RASULULLAH KEPADA PEMIMPIN BERKELAKUAN BURUK

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala telah mentakdirkan manusia menjadi makhluk yang hidup berkelompok, makhluk sosial. Dalam setiap kelompok baik skala kecil maupun skala besar ada baginya pemimpin atau pemegang kekuasaan.

Ketahuilah bahwa kekuasaan mutlak itu ada pada sisi Allah Ta’ala dan Dia memberikan jabatan sebagai penguasa atau pemegang kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki diantara manusia. Allah berfirman : 

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ

Katakanlah (Muhammad), Wahai Rabb pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. (Q.S Ali Imran 26).

Dengan demikian pemegang kekuasaan atau pemimpin adalah salah satu amanah yang diberikan Allah Ta’ala kepada orang yang dikehendaki-Nya. Nah ketika seorang pemimpin atau penguasa diberi amanah untuk memimpin maka janganlah sekali kali dia BERKELAKUAN BURUK.

Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya MEMBERI ANCAMAN YANG BERAT kepada para pemimpin yang berkelakuan buruk seperti  menzhalimi atau tidak berlaku adil, suka berbohong dan tidak amanah dalam memimpin  orang banyak. Beberapa diantara ancaman itu adalah :

Pertama :  Menjadi manusia yang paling dibenci oleh Allah Ta’ala.

Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَأَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ وَأَبْعَدَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ جَائِرٌ

Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang PEMIMPIN YANG ZHALIM. (H.R at Tirmidzi)

Kedua : Allah tak sudi memandang mereka dan tidak mengampuninya. 

Satu riwayat dari Abu Hurairah radiyallahu anhu menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

Tiga orang yang Allah enggan berbicara dengan mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia) tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, PENGUASA YANG SUKA BERBOHONG dan fakir miskin yang takabur.  (H.R Imam Muslim)

Ketiga : Dimasukkan ke neraka serta diharamkan baginya  surga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ فَهُوَ فِي النَّارِ

Siapapun pemimpin yang MENIPU RAKYATNYA, maka tempatnya di neraka. (H.R Imam Ahmad)

Dalam riwayat lain disebutkan, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنِ اسْتَرْعَاهُ اللهُ رَعِيَّةً ثُمَّ لَمْ يُحِطْهَا بِنُصْحٍ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ.

وفي لفظ : يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاسِ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ.

Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia TIDAK MENCURAHKAN KESETIAANNYA, maka Allah haramkan baginya surga. (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim)

Dalam lafadz yang lain disebutkan : Lalu ia mati dimana ketika matinya itu dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan surga baginya.

Tentunya masih ada riwayat lain yang menyebutkan tentang ancaman Allah Ta’ala terhadap para pemimpin yang berlaku buruk terhadap orang orang yang dipimpinnya.
Wallahu A’lam. (1.811)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar