Minggu, 22 Juli 2018

JAUHKAN DIRI DARI SIFAT SOMBONG SEKECIL APAPUN


JAUHKAN DIRI DARI SIFAT SOMBONG SEKECIL APAPUN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Apa itu sifat sombong ?. Rasulullah telah menjelaskan dalam sabda beliau :

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. (HR. Muslim, no. 2749, dari ‘Abdullah bin Mas'ud)

Ketahuilah bahwa sikap seorang muslim terhadap setiap kebenaran adalah menerimanya secara penuh sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla :


وَمَاكَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَمُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولَهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةَ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا

Dan tidaklah patut bagi mukmin laki-laki dan mukmin perempuan, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (Q.S al Ahzab 36)

Bentuk kesombongan selanjutnya adalah sombong terhadap makhluk, yakni dengan meremehkan dan merendahkannya. Hal ini muncul karena seseorang bangga dengan dirinya sendiri dan menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain.

Kebanggaan terhadap diri sendiri membawa seseorang kepada sikap sombong terhadap orang lain, meremehkan bahkan  menghina mereka, serta merendahkan mereka baik dengan perbuatan maupun perkataan. Rasulullh  bersabda :

بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ

Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim.  (H.R Imam Muslim).

Jadi ketika seseorang menolak kebenaran setelah didatangkan dalil dihadapannya maka dia termasuk orang sombong. Dan ketika seseorang merendahkan saudaranya maka dia termasuk orang sombong. Oleh karena itu sifat sombong adalah sangat tercela dalam syariat Islam. 

Ketahuilah bahwa  Allah Ta’ala tidak suka kepada orang yang menyombongkan diri dan melarang manusia berlaku sombong. 

Allah Ta’ala berfirman :

وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ 

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. Luqman:18)
Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri. (Q.S an Nahl 23)

Oleh karena itu seorang hamba  tentulah  akan berusaha menghindarinya. Diantara caranya adalah :

Pertama : Seseorang tidak boleh lupa bahwa dia adalah hamba Allah. Keadaan seorang hamba adalah hina dan rendah sehingga tidak ada sesuatu pun yang  pantas untuk disombongkan.

Kedua : Seseorang hendaklah menyadari bahwa dia lemah dan tidak memiliki apa apa. Allah berfirman : “Lillahi maa fissamawati wamaa fil ardh” Milik Allah apa yang ada di langit dan di bumi  (Q.S  al Baqarah 284) 

Dan sungguh hanya Allah Ta’ala yang telah memberi hamba hamba-Nya kehidupan dan berbagai kebutuhannya. 

Ketiga : Seseorang hendaklah menyadari bahwa hukuman Allah telah pernah dijatuhkan kepada orang orang yang sombong pada saat masih di dunia dan diakhirat tentu akan ada hukuman yang lebih berat. 

Perhatikanlah bagaimana Allah telah menghukum Qarun, kaum ‘Ad, kaum Tsamud dan yang lainnya, karena kesombongan mereka.

Keempat : Seseorang hendaklah  mengingat kembali asal penciptaannya, yaitu sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala  dalam firman-Nya :

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ

Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai ciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menciptakan keturunannya dari saripati air yang hina.  (Q.S as Sajdah 7-8).

Kelima : Senantiasa mengingat kematian. Tentang hal ini Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah : Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S al Jumu’ah  8).

Dari ayat tersebut, kita mengetahui bahwa dengan memperbanyak mengingat mati, kita menjadi sadar tentang segala hal yang tidak patut  kita sombongkan di dunia.

Sungguh semuanya akan kita tinggalkan dan kita kembali kepada Allah Ta’ala. Hanya kain mori penutup badan, yang akhirnya hancur dan dimakan cacing. Bahkan di akhirat kelak setiap orang harus mempertanggung jawabkan apa yang telah diperbuat di dunia.

Sebagai penutup, dinukil  hadits tentang perintah agar bersikap rendah hati serta peringatan keras dan ancaman bagi orang yang sombong.

Pertama : Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar  bahwa Rasulullah  Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun yang bangga atas yang lain dan tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain. (H.R Imam Muslim).

Kedua : Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasalam bersabda :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Tidak akan masuk kedalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi. (H.R Imam Muslim)

Oleh karena itu, kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar diajuhkan dari sifat sombong yang dalam syariat Islam dihukumi sebagai salah satu sifat tercela. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.343)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar