Minggu, 17 Desember 2017

SHALAT ADALAH IBADAH PALING UTAMA





SHALAT ADALAH IBADAH PALING UTAMA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Menurut ilmu fiqih, shalat adalah suatu ibadah berupa perbuatan, gerak dan ucapan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, sesuai ketentuan, dengan cara-cara yang ditetapkan  syari’at Islam.

Hakikat shalat adalah merupakan salah satu bentuk komunikasi langsung dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang didalamnya memuat puji-pujian, janji untuk taat dan doa yang dimohon untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat  dengan merendahkan diri serta tunduk dihadapanNya.

Sungguh shalat adalah amal yang pertama kali akan dihisab. Dari   Abdullah bin Qurath, dia   berkata bahwa  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 
“Awwalu maa yuhaasabu bihil ‘abdu yaumal qiyaamatish shalatu, faiin shaluhat shaluha lahu saa-iru ‘amalihi wain fasadat fasada  saa-iru amalih” Pertama kali yang akan dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalannnya, jika shalatnya buruk maka buruk pula seluruh amalannya. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Sungguh shalat adalah amalan paling utama setelah dua kalimat syahadat. Dari Abdullah bin Umar, dari Nabi Salallahu ‘alaih wasallam, beliau bersabda : “Buniyal Islaamu ‘ala khamsin, syahadati an laa ilaha illallahu wa an muhammadan rasuulullah, wa iqamish shalaati, wa iitaa-izzakaati, wa shaumi ramadhaana wa hajjil baiti”. Islam dibanerhak diibadahi gun di atas lima dasar, bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan beribadah haji ke Baitullah. (Mutafaqun ‘alaihi).

Sungguh shalat adalah amalan terbaik. Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ash shalatu khairu maudhu’in fa manistatha’an yasytaktsira fal yastaktsir”. Shalat merupakan ibaah terbaik, barangsiapa mampu memperbanyaknya maka hendaklah dia memperbanyaknya. (H.R ath Thabrani, dinilai Hasan Lighairihi oleh Syaikh al Albani). 

Dari Tsauban, dia berkata, Rasulullah bersabda : “Luruskan dan mendekatla, beramal dan pilihlah. Dan ketahuilah bahwa sebaik baik amal kalian adalah shalat. Dan tidaklah menjaga wudhu, melainkan seorang mukmin” (H.R Imam Ahmad, ad Darimi dan Ibnu Hibban).  
  
Diantara keutamaan lainnya dari shalat adalah  sebagai penghapus dosa dan kesalahan, diantara haditsnya adalah : 

Pertama : Shalat membersihkan kesalahan.
Dari Abu Hurairah, dia berkaa, aku mendengar Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Menurut kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian di mana dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali, apakah masih ada kotorannya yang tersisa sedikitpun ?”. Mereka menjawab : Tidak ada kotoran yang tersisa sedikitpun. Rasulullah bersabda : “Begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus kesalahan kesalahan” . (H.R Imam Bukhari, Imam Muslim, at Tirmidzi dan an  Nasa’i).

Dari Jabir dia bercerita, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam : “Perumpamaan shalat lima waktu itu seperti sungai yang mengalir dan penuh air di depan pintu salah seorang di antara kalian, dia selalu mandi di sungai itu lima kali setiap hari” (H.R Imam Muslim).
  
Kedua : Shalat menghapus berbagai macam kesalahan.
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Shalat lima waktu, hari Jumat ke Jumat berikutnya dan bulan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya dapat menghapus berbagai kesalahan yang terjadi diantara semua itu selama dosa dosa besar tidak dilakukan”. (H.R Imam Muslim dan at Tirmidzi).

Dari Utsman bin Affan, dari Nabi, beliau bersabda : “Man atammal wudhu-a kamaa amarahullahu, fashshalawaatul maktuubatu kafaratun lima bainahunna”. Barang siapa yang menyempurnakan wudhu seperti yang Allah perintahkan maka shalat fardhu yang lima adalah penghapus dosa dosa yang ada diantaranya. (H.R Imam Muslim, an Nasa’I dan Ibnu Majah dengan sanad shahih).

Ketiga : Shalat menghapus dosa yang terjadi sebelum shalat.
Utsman berkata, Demi Allah aku akan menyampaikan kepada kalian sebuah hadits. Kalau bukan karena satu ayat di dalam Kitabullah niscaya aku tidak menyampaikan kepada kalian.   Aku mendengar Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu dia melakukannya dengan baik kemudian mengerjakan shalat, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya atas apa yang terjadi antara wudhu itu dengan shalat yang berikutnya” (H.R Imam Muslim).

Selain itu shalat adalah merupakan sarana atau jalan bagi seorang hamba untuk meminta pertolongan Allah Ta’ala ketika menghadapi berbagai kesulitan.
Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman : “Ya aiyuhal ladzina aamanus ta’iinuu  bishshabri washshalaah innallaha ma’ash shabiriin”. Wahai orang orang yang beriman,  mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah bersama orang orang yang sabar (Q.S al Baqarah 153).

Sungguh Rasulullah telah mengamalkan ayat ini. Jika menghadapi masalah besar maka Rasulullah minta pertolongan kepada Allah dengan melakukan shalat sunat. Ini adalah sebagaimana kesaksian para sahabat. 

Ali bin Abi Thalib berkata : “Pada malam (sebelum) perang Badar, semua kami tertidur kecuali Rasulullah. Beliau shalat dan berdoa sampai subuh”. 

Diriwayatkan dari Hudzaifah bin Yaman : Pada malam perang Ahzab, saya menemui Rasulullah dan senantiasa beliau shalat dan menutup tubuhnya dengan jubah. Hudzaifah juga berkata : “Inna nabiyyu salallahu ‘alaihi wasalam idzaa hazabahu amrun shalla”  Nabi salallahu ‘alaihi wasallam apabila dirundung masalah  maka beliau mengerjakan shalat”. (H.R Imam Abu Dawud, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Oleh karena itu hamba hamba Allah akan selalu berusaha menjaga shalatnya yaitu shalat fardhu dan shalat shalat sunnah sehingga mendapat kebaikan dan keutamaan yang sangat banyak. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.189)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar