Jumat, 22 Desember 2017

ORANG BERIMAN TAK MEREMEHKAN DOSA SEKECIL APAPUN



ORANG BERIMAN TAK MEREMEHKAN DOSA 
SEKECIL APAPUN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Berbuat maksiat atau melakukan dosa adalah sesuatu yang sangat ditakuti oleh orang orang beriman. Bahkan mereka senantiasa bersegera memperbanyak amal shalih sebagai bekal dan berusaha menjauhi dosa sekecil apapun. 

Abdullah bin Amr bin ‘Ash menggambarkan keadaan jiwa seorang mukmin ketika melakukan maksiat, dia berkata : Sungguh jiwa orang yang beriman lebih terguncang karena melakukan kesalahan dibanding terguncangnya buru ketika dilempar. (Az Zuhud, Ibnul Mubarak).

Sebuah atsar pula yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Ghailan, dari Anas bin Malik, dia berkata : Sesungguhnya kalian benar benar melakukan perbuatan yang lebih kecil dari rambut dalam pandangan kalian padahal kami (para sahabat) pada masa Nabi menilainya sebagai dosa dosa yang membinasakan.

Atsar ini ditujukan oleh Anas kepada tabi’in murid beliau. Semestinya atsar ini membuat seorang beriman bertanya : Seberapa besarkan dosa para tabi’in. Bagaimana bandingannya dengan dosa kita di zaman ini. Kalimat apakah kira kira yang akan dikatakan Anas seandainya beliau menyaksikan perbuatan dan dosa kita saat ini. Wallahu a’lam.

Ketahuilah bahwa meremehkan dosa kecil termasuk dosa besar. Imam al Auza’i berkata : Terus menerus melakukan dosa adalah apabila seseorang melakukan dosa (kecil) tapi dianggap remeh. (Az Zuhud, Ibnul Mubarak).

Sungguh Rasulullah telah memberikan permisalan yang mendalam tentang bahaya berhimpunnya dosa dosa pada diri seorang hamba, sebagaimana sabda beliau : “Berhati hatilah kalian terhadap dosa dosa yang dianggap remeh, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang dating membawa ranting dan seorang lainnya membawa ranting sehingga mereka dapat mematangkan roti mereka. Sesungguhnya dosa dosa yang diremehkan, kapan saja pelakunya dihukum karenanya, maka dosa dosa itu dapat membinasakannya”. (H.R Imam Ahmad, ath Thabrani, dan al Baihaqi).

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan Aisyah : “Yaa a-‘isyatu, iyyaki wa muhaqqaraatil a’maali, fa inna laha minallahi thaaliban”. Wahai Aisyah !. berhati hatilah terhadap perbuatan (dosa) yang dianggap remeh, karena sesungguhnya aka nada yang menuntutnya yang dating dari sisi Allah. (H.R Ibnu Majah dan ad Darimi).

Ulama shalaf memberikan  nasehat kepada kita agar tak melakukan dosa sekecil apapun karena bisa menjadi besar dan mendatangkan kegelapan hati dan kelemahan dalam beramal, diantaranya adalah sebagaimana diriwayatkan oleh al Baihaqi dalam Syu’ab al Iman : 

Pertama : Ka’ab berkata bahwa sesungguhnya seorang hamba benar benar melakaukan dosa kecil tapi dia tidak menyesal dan tidak pula beristighfar karenanya maka dosa itu menjadi besar di sisi Allah sehigga menjadi sebesar gunung.
Sementara itu seorang hamba yang melakukan dosa besar lalu dia menyesal dan beristighfar karenanya maka dosa itu menjadi kecl di sisi Allah Ta’ala sehingga Dia pun mengampuninya. 

Kedua : Fudhail bin Iyadh berkata bahwa sejauh mana kamu menganggap kecil dosamu maka sejauh itu pula dosamu menjadi besar di sisi Allah. Dan sejauh mana kamu menganggap besar dosamu maka sejauh itu pula dosamu menjadi kecil di sisi Allah Ta’ala.  

Ketiga : Imam Hasan al Bashri berkata bahwa barangsiapa yang melakukan kebajikan meskipun kecil maka hal itu akan menimbulkan cahaya di dalam hatinya dan kekuatan dalam amalnya. Jika dia melakukan perbuatan buruk mekipun kecil, namun dia menganggapnya remeh maka hal itu menimbulkan kegelapan dalam hatinya dan kelemahan dalam amalnya.  

Oleh karena itu orang orang beriman tak mau  meremehkan dosa sekecil apapun karena bisa membinasakan dirinya baik di dunia apalagi di akhirat. Wallahu A’lam. (1.193).      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar