Selasa, 08 Agustus 2017

MENDAPAT ADZAB YANG BERAT KARENA NAMIMAH



MENDAPAT ADZAB YANG BERAT KARENA NAMIMAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu penyakit yang berada di hati sebagian manusia adalah suka mengadu domba atau namimah. Mungkin mereka tidak mengetahui bahwa namimah adalah salah satu dosa besar sebagaimana dikatakan Imam an Nawawi dalam al Adzkar, Imam adz Dzahabi dalam al Kaba-ir dan Ibnu Hajar al Haitami dalam az Zawajir.   

Imam an Nawawi berkata : Adapun hukum ghibah dan namimah maka keduanya haram dengan ijma’ kaum muslimin. Banyak dalil yang nyata dari al Qur an, as Sunnah dan ijma’ kaum muslimin. (Lihat al Adzkar)

Lalu apa yang dimaksud dengan namimah itu ?. Para Ulama menjelaskan, diantaranya : 

Pertama : Imam an Nawawi berkata : Namimah adalah menceritakan perkataan seseorang kepada yang lain dengan tujuan membuat kerusakan. (Lihat al Adzkar). 

Kedua : Syaikh Abdurrahman bin Nashir  as Sa’di berkata :  Melakukan namimah yaitu menceritakan perkataan sebagian orang kepada yang lain dengan tujuan membuat kerusakan diantara mereka dan menimbulkan permusuhan dan kebencian. (Tafsir Taisir Karimir Rahman) 

Ketiga : Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata : Termasuk perkara yang harus dijauhi dan diperingatkan adalah namimah yaitu menceritakan perkataan dari seseorang kepada orang lain, atau dari jamaah kepada jamaah lain atau dari kabilah kepada kabilah lain, DENGAN TUJUAN MEMBUAT KERUSAKAN DAN CELAAN DIANTARA MEREKA. 

Dan hakekat (namimah) adalah membuka sesuatu yang dibenci untuk dibuka, baik yang membenci orang yang berbicara atau orang yang dibicarakan atau orang ketiga. Baik membuka itu dengan perbuatan atau perkataan atau tulisan atau tanda atau isyarat. Baik yang dibuka itu merupakan aib dan kekurangan pada orang yang berbicara atau bukan. Seseorang wajib diam dari apa yang dia lihat yang berupa keadaan manusia, kecuali jika menceritakan itu terdapat manfaat untuk seorang muslim atau menolak keburukan. 

Sungguh sangatlah banyak keburukan dan celaan dan kebuturkan bagi pelaku namimah, sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, diantaranya :

Pertama : Mendapat celaan Allah Ta’ala.
Mendapat celaan Allah adalah seburuk buruk celaan. Jika Allah Ta’ala telah mencela lalu kemana lagi kita akan minta pertolongan. Allah berfirman : “Wa laa tuthi’ kulla hallafin mahiin. Hammaazi masysyaa-in binamiim”. Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina. Suka mencela yang kian kemari menyebarkan fitnah. (Q.S al Qalam 10-11). 

Syaikh as Sa’di berkata : Firman Allah, “Dan janganlah kamu taat kepada orang orang yang suka bersumpah”  yaitu yang banyak bersumpah karena dia tidak akan seperti itu kecuali karena dia adalah tukang dusta. Dan tidaklah dia menjadi tukang dusta kecuali karena dia hina yaitu hina jiwanya, kurang semangatnya dalam kebaikan bahkan keinginannya pada kesenangan jiwa yang hina.

Hammaaz yaitu suka mencela, ghibah, memperolok olok manusia. Dan dia berjalan kian kemari untuk melakukan namimah yaitu menceritakan perkataan sebagian orang kepada yang lain dengan tujuan membuat kerusakan diantara mereka dan menimbulkan permusuhan dan kebencian. (Tafsir Taisir Karimir Rahman) 

Kedua : Mendapat siksa kubur
Diantara keburukan namimah adalah mendapat siksa kubur.  Satu Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, disebutkan bahwa Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam melewati dua kuburan. Beliau bersabda : Sesungguhnya keduanya sedang diadzab karena suatu perkara yang besar (menurut kalian). Salah satunya tidak menjaga dirinya dari percikan air kencing. Sedangkan yang lainnya suka mengadu domba antara manusia.

Lalu beliau mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian dan beliau tancapkan satu bagian pada masing masing kuburan. Para sahabat bertanya : Wahai Rasulullah mengapa engkau melakukan hal ini ?. Beliau menjawab : Mudah mdahan diringankan adzab tersebut dari keduanya selama pelepah kurma itu belum kering. (Mutafaqun ‘alahi). 

Dari Ka’ab dia berkata : Takutlah kalian terhadap adu domba karena orang yang melakukannya tidak akan beristirahat dari adzab kubur. (Lihat al Kaba-ir)

Ketiga : Tidak masuk surga.
Sungguh sangatlah berat hukuman yang akan menimpa pelaku namimah. Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan bahwa orang yang melakukan namimah tidak akan masuk surga. Beliau bersabda : “Laa yadkhulul jannata namaamun”. Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba. (Mutafaq ‘alaihi).

Keempat : Menjadi manusia yang paling buruk.
Diantara akibat yang diderita oleh orang yang suka melakukan namimah adalah di cap sebagai manusia yang paling buruk. Raasulullah bersabda : “Engkau akan menemukan di antara jenis manusia yang paling buruk adalah orang yang bermuka dua. Yaitu orang yang mendatangi suatu kaum dengan satu wajah dan mendatangi kaum yang lain dengan wajah yang lain. 

Dalam riwayat yang lain disebutkan : “Engkau akan menemukan seburuk buruk manusia adalah yang bermuka dua … (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Jadi, sangatlah banyak keburukan yang akan diperoleh seseorang yang suka melakukan namimah atau adu domba. Oleh sebab itu maka seorang hamba akan selalu menahan diri dari perbuatan namimah  karena pastilah akan membahayakan dirinya dan juga membahayakan orang lain. Wallahu A’lam. (1.093).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar