Jumat, 25 Agustus 2017

ADA KEWAJIBAN MEMBERI NASEHAT SESAMA MUSLIM



ADA KEWAJIBAN UNTUK MEMBERI NASEHAT SESAMA MUSLIM

Oleh : Azwir B. Chaniago

Di antara bentuk kewajiban yang harus  ditunaikan oleh setiap muslim adalah memberikan nasehat kepada saudaranya sesama muslim sesuai kesempatan dan kemampuannya. 

Lalu apa makna nasehat ?. Imam al Khathabi dan Imam al Jurri berkata : Nasehat adalah menghendaki suatu kebaikan bagi orang lain dengan niat ikhlas (karena Allah), baik berupa perbuatan atau kehendak yang disampaikan dengan cara sebijak mungkin.

Jadi kata kunci dalam memberi nasehat adalah (1) Niat ikhlas karena Allah semata (2) Disampaikan dengan cara sebijak mungkin. Ketahuilah, kalau dua kata kunci ini diabaikan besar kemungkinan nasehat yang disampaikan tidak akan bermanfaat.

Maka sudah semestinya setiap muslim bersemangat untuk menunaikan nasehat kepada sesama saudaranya demi terjaganya iman di dalam dirinya dan demi kebaikan saudaranya.

Diantara dalil yang menunjukkan kewajiban memberi nasehat adalah hadits berikut ini :
Pertama : Dari  Jarir bin Abdillah radhiyallahu’anhu, dia berkata: “Aku berbai’at kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk senantiasa mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan nasehat (menghendaki kebaikan) bagi setiap muslim.” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Kedua : Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Kewajiban seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya,“Apa itu ya Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Apabila kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya, apabila dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat kepadanya, apabila dia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah dia -dengan bacaan yarhamukallah-, apabila dia sakit maka jenguklah dia, dan apabila dia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (H.R Imam Muslim)

Imam an Nawawi rahimahullah berkata 
: “Maknanya : apabila dia meminta nasehat darimu, maka wajib bagimu untuk menasehatinya, jangan hanya mencari muka di hadapannya, jangan pula menipunya, dan janganlah kamu menahan diri untuk menerangkan nasehat kepadanya.” (Lihat Syarah Shahih Muslim)

Dalam hal memberi nasehat, terkadang kita menyaksikan ada  yang memberi nasehat tapi tidak mendatangkan manfaat bahkan tidak diterima oleh yang dinasehati. Dalam keadaan ini jangan cepat cepat menyalahkan mereka.

Pemberi nasehat haruslah lebih dahulu memeriksa dirinya apakah dia sudah memberi nasehat karena Allah dan keluar dari hatinya yang tulus dan untuk berbuat baik kepada yang dinasehati. Sungguh sesuatu yang datang betul betul dari hati akan mudah diterima hati.

Ibnu Mubarak menceritakan bahwa Hamdan bin Ahmad pernah ditanya : Mengapa ucapan atau nasehat ulama ulama terdahulu lebih bermanfaat dari ucapan kita. Dijawab : Karena mereka memberi nasehat untuk kemuliaan Islam, keselamatan dan keridhaan ar Rahman. Sedangkan kita memberi nasehat untuk kemuliaan diri kita, mencari dunia dan mencari keridhaan manusia (Kitab Shifatush Shafwah). 

Diantara keutamaan dan manfaat dalam memberi nasehat adalah dia akan mendapat pahala sebanyak pahala orang yang mengikuti atau mengamalkan nasehatnya.

Rasulullah bersabda : “Man da’aa ila hudan kaana lahu minal ajri mitslu ujuuri, man tabi’ahu laa yanqushu dzalika min ujuurihim syai-an, waman da-aa ila dhalaalatin kaana ‘alaihi minal itsmi mitslu aatsaami man tabi’ahu laa yanqushu dzalika min aatsaamihim syai-an” Barang siapa mengajak kepada kebaikan  maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.  Barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.(H.R Imam Muslim)

Oleh karena itu  jika keadaan membutuhkan berilah nasehat dengan berulang ulang. Jangan pernah bosan apalagi putus asa dalam memberi nasehat. Jangan merasa sedih ketika nasehat diabaikan, tak diterima apalagi diamalkan.    Allah berfirman : “Wa dzakkir fainna dzikraa tanfa’ul mu’miniin” Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang orang yang beriman. (Q.S adz Dzaariyaat 55).  

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.103)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar