Rabu, 02 Agustus 2017

CARA TERBAIK MELIPAT GANDAKAN HARTA



CARA TERBAIK MELIPAT GANDAKAN HARTA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Umumnya manusia menginginkan rizki yang banyak. Ingin menjadi kaya yang ditandai dengan memiliki harta yang banyak. Ini tidak dilarang dalam syariat Islam. Bukankah para sahabat dahulu juga banyak yang kaya raya seperti Abu Bakar ash Shiddiq, Usman bin Affan dan Abdurahman bin ‘Auf. 

Yang dilarang bukanlah memiliki harta yang banyak  tapi yang dilarang adalah  cara mendapatkannya yang tidak halal dan menggunakannya untuk sesuatu yang mendatangkan murka Allah.

Kalau kita perhatikan, di zaman ini banyak orang yang ingin kaya tapi  tertipu. Mereka berusaha   melipat gandakan harta secara tidak benar.  Terkadang dengan cara yang rusak tak masuk akal. Diantaranya adalah dengan mendatangi dukun   yang katanya bisa  melipat gandakan uang. Untuk perkara ini banyak pula yang percaya bahkan dari kalangan intelektual, berpendidikan tinggi. Ujung ujungnya adalah berupa  sihir dengan bantuan jin dan berakhir dengan tipu daya dan dusta.

Ada pula yang berusaha mendapatkan rizki dengan cara haram yaitu melipat gandakan uangnya dengan praktek rentenir. Kalaupun mereka mendapat uang dalam jumlah yang banyak tapi Allah Ta’ala tidak ridha. Ini uang haram. Pastikan akan mencelakakan pelakunya di dunia apalagi di akhirat jika mereka tidak segera minta ampun dan betul betul bertaubat.

Ketahuilah bahwa sebenarnya Allah Ta’ala telah memberi petunjuk agar orang beriman bisa mendapatkan rizki yang berlipat ganda bahkan juga penuh berkah. Bermanfaat  di dunia dan menjadi penolong di akhirat kelak. 
  
Allah berfirman : “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui”.(Q.S al Baqarah 261)

Sungguh ayat ini dengan sangat terang menjelaskan bahwa Allah melipat gandakan harta orang orang yang berinfak di jalan-Nya sampai tujuh ratus kali lipat bahkan bisa jadi lebih dari itu. 

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Tentang pelipat gandaan pahala berinfak juga dijelaskan dalam sabda  Rasulullah Salallahu “alaihi wasallam :  “Man anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin” Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali lipat. (H.R Imam Muslim).
    
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman: Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu. (Muttafaq 'alaih).

Maknanya adalah Aku beri ganti yang lebih baik untukmu. Ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya.”  (Q.S Saba' 39).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Asma` bintu Abi Bakar radhiyallahu ‘anha : “Anfiqii wa laaa tuhshii fa yuhshiyallahu ‘alaiki” Berinfaklah, janganlah engkau menahan diri, akibatnya Allah akan memutus (berkah) darimu”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim dan juga selainnya)

As Sindi memaknai hadits di atas dengan mengatakan : “Janganlah engkau menahan apa yang ada di tanganmu, akibatnya Allah akan mempersulit pintu-pintu rizki. Dalam hadits ini terkandung pengertian, bahwa kedermawanan akan membuka pintu rizki, dan kikir adalah sebaliknya. (Hasyiyah as Sindi ’ala Sunan an Nasa’i)

Al Mubarakfuri berkata : Hadits ini menunjukkan, bahwa sedekah meningkatkan harta dan menjadi salah satu penyebab keberkahan dan pertambahannya; dan (menunjukkan pula), kalau orang yang bakhil, tidak bersedekah, (maka) Allah mempersulit dirinya dan menghambat keberkahan pada harta dan pertambahannya. (Tuhfatul Ahwadi)

Itulah cara yang diajarkan Allah dan Rasul-nya untuk melipat gandakan rizki. Oleh karena itu seorang hamba akan senantiasa banyak berinfak, bersedekah baik di waktu lapang maupun di waktu sempit. 

Allah berfirman : “Alladziina yunfiquuna fissarraa-i wadhdharra-i” (Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun diwaktu sempit. (Q.S Ali Imran 134). 

Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Yaitu pada saat keadaan mereka sedang sulit atau keadaan mereka sedang lapang. Bila mereka lapang maka mereka (orang yang takwa ini) akan berinfak lebih banyak. Apabila mereka sedang kesulitan mereka tidak menganggap remeh suatu kebaikan walaupun hanya (berinfak) sedikit (Tafsir Karimur Rahman) 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.087).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar