Kamis, 17 Agustus 2017

AHSANNYA MEMULAI AKTIVITAS DI PAGI HARI



AHSANNYA MEMULAI AKTIVITAS DI PAGI HARI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Banyak diantara saudara saudara kita yang tidak memiliki kegiatan yang mendesak  di pagi hari terutama di hari libur. Apalagi yang sudah pensiun. Lalu setelah shalat shubuh mereka kembali tidur. 

Ketahuilah bahwa waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah. Tubuh yang telah istirahat ketika malam kini menjadi segar kembali. Sungguh merugi jika waktu dan keadaan  yang sangat baik di pagi hari  seperti ini kita gunakan tidur lagi setelah shalat subuh.  Jangan turuti nafsu untuk bermalas-malasan bila kita ingin mendapatkan keberkahan dari Allah Ta’ala.

Sungguh memulai suatu aktivitas di pagi hari sangatlah dianjurkan dan mendatangkan berkah. Ada sebuah hadits yang sangat baik  untuk kita renungkan.  Dari Shakhr bin Wada’ah, ia berkata bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam  bersabda : “Allahumma baarik li ummatii fii bukuurihaa”. Ya Allah berkahilah umatku di waktu pagi mereka. (H.R Abu Dawud, at Tirmizi, an Nasa’i, dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Dalam hadits yang diceritakan oleh Shakhr bin Wada’ah  tersebut betapa jelas bahwa Rasulullah  berdoa agar umatnya agar diberikan berkah pada waktu pagi hari. Shakhr bin Wada’ah yang meriwayatkan hadits ini  Dia adalah seorang pedagang yang biasa mengirimkan barang dagangannya di pagi hari, sehingga dia menjadi kaya dan banyak harta. Shakhr bin Wada’ah telah menyambut keberkahan Allah  karena  Rasululllah telah berdoa . untuk umatnya di pagi hari.

Memang berat untuk tidak tergoda dengan hangatnya selimut, bantal, dan kasur yang empuk di pagi hari, apalagi suasana pagi yang dingin. Akan tetapi, bagi orang yang mempunyai keinginan yang kuat untuk medapatkan keberkahan dari Allah Ta’ala dan juga banyak rezeki, tentu godaan itu bisa diabaikan. 

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa  Faathimah  sedang berbaring pada pagi hari.  Dalam sebuah hadits Faathimah menceritakan : “Pada suatu pagi Rasulullah Saw. lewat di depanku dalam keadaan aku sedang berbaring. Sambil membangunkan aku dengan kaki, Rasulullah bersabda : Wahai anakku, bangunlah, saksikanlah rezeki (dari) Rabbmu dan janganlah engkau menjadi orang yang lalai, sebab Allah membagikan rizki kepada manusia di waktu fajar mulai menyingsing hingga matahari terbit.” (H.R al Baihaqi)

Oleh karena itu, setelah shalat subuh, sangatlah dianjurkan untuk tidak tidur kembali apabila kita ingin mendapatkan keberkahan dan rizki dari Allah Ta’ala. 

Berkaitan dengan tidur setelah shalat subuh ini, Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah berpendapat bahwa di antara tidur yang tidak disukai menurut orang-orang yang shalih ialah tidur di antara shalat subuh dan terbit matahari, karena ini merupakan waktu untuk memperoleh hasil bagi perjalanan rohani. Pada saat itu terdapat keistimewaan besar, sehingga seadainya mereka melakukan perjalanan (kegiatan) semalam suntuk pun, belum tentu dapat menandinginya. 

Apa yang disampaikan oleh Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah tersebut senada dengan pendapat Ibnu Hajar Ashqalani, ahli hadits penulis kitab  Fath al-Bari, syarah shahih Bukhari. Ibnu Hajar berkata : Sesungguhnya dikhususkan waktu pagi dengan keberkahan karena waktu pagi adalah waktu (yang baik untuk memulai) kegiatan.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rizki.” (H.R ath Thabrani)

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bangunlah pagi hari untuk mencari rizki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat berkah dan keberuntungan.”  (H.R ath Thabrani dan al-Bazzar). 

Oleh karena itu maka seorang hamba tidaklah melalaikan waktu setelah shalat shubuh dengan tidur kembali. Sungguh sangatlah banyak kegiatan yang bisa dilakukan setelah shalat shubuh. Diantaranya membaca dzikir pagi, membaca dan mentadaburi al Qur an, muraja-ah hafalan, membaca kitab  atau menulis sesuatu yang bermanfaat seperti naskah tausiyah ataupun melakukan pekerjaan membersihkan rumah dan yang lainnya. Dan bagi yang bekerja atau punya usaha bisa dimanfaatkan pula untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang bermanfaat.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.095)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar