Minggu, 20 Agustus 2017

BERDOA BERJAMAAH DIPIMPIN IMAM SETELAH SHALAT



DOA BERJAMAAH DIPIMPIN IMAM SETELAH SHALAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

 Kita menyaksikan bahwa ada diantara  imam masjid yang setelah salam lalu memimpin dzikir. Sesudah itu, imam langsung berdoa yaitu memimpin doa dengan suara keras dan diaminkan oleh sebagian besar jamaah. Bahkan ada pula jamaah mengaminkannya dengan suara keras  meskipun diantara  mereka ada yang tidak paham makna doa yang disebutkan imam.

Lalu datang pertanyaan : (1) Apakah Nabi dan para sahabat mengajarkan atau melakukan yang demikian. Apakah ini termasuk sesuatu yang diada adakan ?. (2) Kenapa di masjidil Haram dan juga di masjid Nabawi tidak ada imam yang memimpin dzikir atau doa lalu diaminkan oleh jamaah ?. 

Ketahuilah bahwa berdoa adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Rasulullah bersabda :  “Ad du’aa huwal ‘ibadah” Do’a adalah ibadah.(H.R at Tirmizi)

Setiap muslim diperintahkan untuk berdoa sebagaimana firman Allah : Dan Rabbmu berfirman, berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang orang yang sombong, tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina”. (Q.S al Mu’min 60). 

Sungguh sangatlah banyak kesempatan untuk berdoa bahkan ada waktu waktu yang mustajab yaitu doa tidak ditolak. Tetapi ketahuilah bahwa berdoa setelah shalat dipimpin imam dengan suara keras dan diaminkan secara serentak oleh jama’ah tidaklah diajarkankan oleh Nabi dan tidak ada pula dilakukan oleh sahabat.

Berikut   dinukilkan fatwa tentang perkara ini  dari dua ulama besar Saudi Arabia, yaitu : 

Pertama : Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.
Beliau  berkata : Oleh karena itu dapat kita katakan bahwa apabila engkau ingin berdo’a kepada Allah, maka berdo’alah kepada-Nya sebelum salam. Hal ini karena dua alasan : 

(1) Inilah yang diperintahkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan tentang tasyahud : “Jika selesai (dari tasyahud), maka terserah dia untuk berdo’a dengan do’a yang dia suka.” 

(2) Jika engkau berada dalam shalat, maka berarti engkau sedang bermunajat kepada Rabbmu. Jika engkau telah selesai mengucapkan salam, berakhir pula munajatmu tersebut. Lalu manakah yang lebih afdhal (lebih utama), apakah meminta pada Allah ketika bermunajat kepada-Nya ataukah setelah engkau berpaling (selesai) dari shalat? Jawabannya, tentu yang pertama yaitu ketika engkau sedang bermunajat kepada Rabbmu.

Adapun ucapan dzikir setelah menunaikan shalat (setelah salam) yaitu ucapan astagfirullah sebanyak 3 kali. Ini memang do’a, namun ini adalah do’a yang berkaitan dengan shalat. Ucapan istighfar seseorang sebanyak tiga kali setelah shalat bertujuan untuk menambal kekurangan yang ada dalam shalat.  (Liqa’at al bab al Maftuh)

Kedua : Syaikh Shalih al Fauzan
Berdoa setelah shalat tidak mengapa. Namun hendaknya setiap Muslim berdoa masing-masing. Baik ia berdoa untuk dirinya sendiri, untuk saudaranya sesama Muslim, berdoa untuk kebaikan agamanya atau kebaikan dunianya, namun dilakukan sendiri-sendiri. Tidak dengan berjamaah.

Adapun berdoa berjamaah setelah shalat, ini adalah bid’ah. Karena perbuatan ini tidak pernah diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga tidak pernah diriwayatkan dari generasi terbaik umat ini (yaitu sahabat Nabi, tabi’in, tabi’ut tabi’in) bahwa mereka berdoa berjamaah dengan cara imam mengangkat tangannya lalu diikuti para makmum mengangkat tangannya kemudian mereka berdoa berjamaah bersama imam. Ini adalah bid’ah.

Adapun setiap orang berdoa masing-masing tanpa mengangkat suara, dan tidak membuat berisik, maka ini tidak mengapa. Baik setelah shalat fardhu ataupun setelah shalat sunnah.(Majmu’Fatawa Syaikh Shalih al Fauzan)

Semoga Allah Ta’ala memberi kekuatan kepada kita  untuk selalu beribadah dengan ikhlas mencari ridha Allah serta ittiba’ kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Wallahu A’lam. (1.098).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar