Senin, 15 Januari 2024

MENDAPAT RIDHA ALLAH JIKA RIDHA DENGAN UJIAN DAN COBAAN

 

MENDAPAT RIDHA ALLAH JIKA RIDHA DENGAN UJIAN DAN COBAAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa orang orang beriman akan senantiasa  diuji, yaitu sebagaimana firman-Nya :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَٰذِبِينَ

Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan beriman, dan mereka tidak diuji ?. Dan sungguh, Kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka Allah pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti mengetahui orang orang yang dusta. (Q.S al Ankabuut 2).

Dan juga Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan bahwa orang orang beriman itu akan selalu diuji. Yaitu sebagaimana sabda beliau :

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الزَّرْعِ لَا تَزَالُ الرِّيحُ تُفِيئُهُ، وَلَا يَزَالُ الْمُؤْمِنُ يُصِيبُهُ الْبَلَاء

Perumpamaan seorang beriman tak ubahnya seperti tanaman, angin akan selalu menerpanya, ia akan selalu mendapat cobaan (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa ketika seseorang memiliki iman yang kuat maka ujian yang akan mendatanginya juga berat sesuai kemampuannya menerima ujian yang berat. Sementara hamba Allah yang belum  kuat imannya maka dia akan didatangi ujian yang lebih ringan.

Sungguh perkara ini telah dijelaskan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau. Seorang sahabat bertanya : Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya ?. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :

الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa. (H.R at Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi dan Imam Ahmad)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Cobaan yang semakin berat akan senantiasa menimpa seorang mukmin yang shalih untuk meninggikan derajatnya dan agar ia semakin mendapatkan ganjaran yang besar. (Al Istiqamah).

 Imam Ibnu Katsir berkata : Seorang mukmin itu harus diuji harta dan jiwanya atau anak keturunan dan keluarganya. Seorang mukmin juga harus diuji tingkat keagamaannya. Jika agamanya kuat maka akan bertambah pula cobaan yang akan diterimanya. (Tafsir Ibnu Katsir)

Ketahuilah bahwa ketika seseorang diberi ujian berupa cobaan maka SANGAT DIANJURKAN UNTUK MENERIMA DENGAN RIDHA karena semua itu adalah ketetapan Allah Ta'ala. Ketika seseorang RIDHA MENERIMANYA MAKA ALLAH TA'ALA AKAN MEDATANGKAN PULA pula RIDHA-NYA. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik :

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. BARANGSIAPA YANG RIDHA MAKA IA AKAN MERAIH RIDHA ALLAH. Barangsiapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka. (H.R Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Oleh karena itu wahai hamba hamba Allah !. Ketika didatangi ujian berupa musibah BERLAPANG HATILAH DAN BERUSAHALAH MENERIMA DENGAN PERASAAN RIDHA.

Wallahu A'lam. (3.201)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar