Senin, 08 Januari 2024

HANYA ALLAH YANG BISA MEMBERI HIDAYAH

 

HANYA ALLAH YANG BISA MEMBERI HIDAYAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman terus menerus membutuhkan dan memohon hidayah kepada Allah Ta'ala karena jalan keselamatan di dunia dan di akhirat kelak hanya dengan hidayah atau petunjuk dari Allah Ta'ala semata. Sungguh, orang orang beriman memohon hidayah dari Allah Ta'ala paling sedikit 17 kali dalam sehari semalam yaitu diucapkan saat shalat fardhu yaitu dengan kewajiban membaca Ummul Kitab :

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Q.S al Fatihah 6)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa'di berkata : Maksudnya, tuntunlah kami, bimbinglah kami dan arahkan kami kepada jalan yang lurus yaitu jalan yang sangat jelas mengantarkan kepada Allah Ta'ala dan kepada surga-Nya yaitu (dengan) mengetahui kebenaran dan melaksanakannya.

Tunjukilah kami kepada jalan yang lurus, maka petunjuk kepada jalan yang lurus adalah konsisten terhadap agama Islam dan meninggalkan agama agama selainnya. Dan petunjuk kepada jalan yang lurus adalah meliputi petunjuk kepada seluruh perincian perincian agama baik ILMU MAUPUN AMALAN. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh, satu perkara penting yang wajib diketahui dan diyakini  oleh hamba hamba Allah adalah bahwasanya MEMBERI PETUNJUK ATAU HIDAYAH ITU ADALAH HAK ALLAH SEMATA MATA. Allah Ta'ala berfirman :

إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Sungguh engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang orang yang Dia kehendaki. Dan Dia lebih mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk. (Q.S al Qashash 56).

Ketahuilah untuk mendapatkan hidayah tentu belum cukup dengan berdoa saja karena hidayah itu juga harus dijemput dengan sungguh sungguh. Allah Ta’ala berfirman :

 

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ


Dan orang orang yang berjihad untuk (mencari ke ridhaan) Kami, Kami akan TUNJUKKAN kepada mereka jalan jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang orang yang berbuat baik. (Q.S al Ankabut 69)


Dalam menjelaskan ayat ini, Imam Ibnul Qayyim berkata : Allah Ta’ala mengkaitkan atau menggantungkan hidayah dengan perjuangan atau jihad. Manusia yang paling sempurna hidayahnya adalah yang paling besar jihadnya (kesungguh sungguhannya). Jihad yang paling utama yaitu jihad untuk mendidik jiwa, jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan syaithan dan JIHAD MELAWAN FITNAH DUNIA. (Kitab al Fawaid).

Syaikh Dr. Shalih Fauzan al Fauzan menjelaskan bahwa : Allah Ta'ala memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya. Ini adalah dengan qadha dan qadar-Nya.

Akan tetapi Dia memberikan hidayah kepada YANG DIA KETAHUI MEMANG BAIK UNTUK MENERIMA HIDAYAH DAN MEMBERIKAN HIDAYAH KEPADA ORANG YANG MEMILIKI KEMAUAN KUAT UNTUK MENCARI DAN MENYAMBUT HIDAYAH. Maka sesungguhnya Allah Ta'ala memudahkannya (memberikannya taufik) kepada jalan kemudahan (hidayah).

Dan Allah Ta'ala menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya karena mereka berpaling dari usaha mencari hidayah dan jalan kebaikan. Maka Allah Ta'ala menyesatkannya sebagai hukuman baginya atas keberpalingannya tersebut dan juga tidak ada kecintaan kepada kebaikan. (Syarah Matan al Aqidah ath Thahawiyah

Wallahu A'lam. (3.195)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar