Senin, 24 Oktober 2022

SUNGGUH BANYAK JALAN UNTUK MENGHAPUS DOSA

 

SUNGGUH BANYAK JALAN UNTUK MENGHAPUS DOSA

Disusun oleh :Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa ternyata hamba hamba Allah  berbuat dosa bahkan berbuat dosa malam dan siang. Allah Ta'ala menjelaskan hal ini  dalam hadits qudsi berikut ini :

يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ 

Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di malam dan siang hari. (H.R Imam Muslim).

Tetapi, sungguh hamba hamba Allah yang tergelincir kepada dosa dan maksiat hakikatnya SANGAT INGIN untuk menghapus dosanya ketika berada di dunia. Ketahuilah bahwa ketika sudah berada di negeri akhirat maka dosa dosa yang dibawa mati juga bisa diampuni yaitu dengan dibakar di neraka. Na'udzubillah.

Dalam syariat Islam yang mulia ini, ada cara bagi yang sungguh untuk menghapus dosanya sebelum diwafatkan, diantaranya adalah :

Pertama : Terhadap DOSA DOSA KECIL kepada Allah Ta'ala.

Dosa dosa kecil kepada Allah Ta'ala bisa dihapus dengan memohon ampun. Sungguh Allah Ta’ala Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Allah Ta’ala berfirman : 

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S an Nisa’ 110).

Selain itu, bisa pula  dengan cara mengikuti perbuatan buruk  dengan perbuatan baik.  Allah Ta’ala berfirman :

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. PERBUATAN PERBUATAN BAIK ITU MENGHAPUS KESALAHAN KESALAHAN. Itulah peringatan bagi orang orang yang selalu mengingat (Allah). Q.S Hud 114.

Dan juga dengan melakukan amal amal shalih yaitu sebagaimana hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

الصَّلاَةُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ

Diantara shalat lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at berikutnya adalah penghapus dosa di antara semua itu selama tidak dilakukan dosa besar(H.R Imam Muslim).

Kedua : Terhadap dosa dosa besar kepada Allah Ta'ala.

Dosa dosa besar kepada Allah Ta'ala sangatlah banyak macamnya dan yang paling besar adalah melakukan perbuatan syirik.  Ketahuilah bahwa dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nasuha. Maknanya adalah  bertaubat dengan sebenar benarnya. Taubat nashuha menjadi sah dengan memperhatikan dan melakukan syarat syaratnya.

Diantara ulama yang menjelaskan tentang syarat taubat adalah Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin. Beliau menjelaskan tentang LIMA SYARAT TAUBAT NASUHA, yaitu : (1) Ikhlas karena Allah semata. (2) Menyesali kesalahan yang telah dilakukan. (3) Berhenti atau tidak meneruskan kesalahan tersebut. (4) Berazam atau bertekad bulat untuk tidak mengulangi lagi. (5) Harus dilakukan pada saat pintu taubat masih terbuka. (Tafsir Juz 'Amma)

Ketiga : Dosa kepada manusia

Ketika seorang hamba menzhalimi saudaranya seperti menghinanya, mengghibahnya ataupun menyakitinya secara fisik dan termasuk mengambil hak secara tidak halal maka untuk menghapusnya adalah  (1) Memohon ampun kepada Allah Ta'ala dan (2) Meminta maaf kepada yang dizhlimi. Kalau terkait dengan harta maka harus dikembalikan atau minta direlakan. Berusahalah dengan sungguh agar perkara ini jangan sampai dibawa ke negeri akhirat.

Ketahuilah bahwa jika seseorang menzhalimi saudaranya di dunia maka dia bisa dituntut oleh yang dizhalimi di akhirat kelak. Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

Siapa yang pernah berbuat aniaya (zhalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham. Jika dia tidak lakukan, maka (nanti pada hari kiamat) bila dia memiliki amal shalih akan diambil darinya sebanyak kezhalimannya. Apabila dia tidak memiliki kebaikan lagi maka keburukan saudaranya yang dizhaliminya itu akan diambil lalu ditimpakan kepadanya. (H.R Imam Bukhari)

Sungguh Allah Ta'ala Maha Pengampun dan memberi banyak jalan untuk menghapus dosa. Tetapi wahai hamba hamba Allah !. Berusahalah dengan sungguh sungguh untuk memelihara diri agar tidak tergelincir kepada dosa sekecil apapun. Ketahuilah bahwa tidak mustahil  Allah Ta'ala mewafatkan kita pada saat berbuat dosa dan belum sempat memohon ampun. Wallahu A'lam. (2.791)

 

     

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar