Kamis, 13 Oktober 2022

SALAFUSH SHALIH SANGAT SUKA MENYEMBUNYIKAN AMALNYA

 

SALAFUSH SHALIH SANGAT SUKA MENYEMBUNYIKAN AMALNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Menyembunyikan amal yang bisa disembunyikan sangatlah dianjurkan dalam syariat Islam. Tujuan utamanya untuk penghambat perasaan ujub, sombong dan riya. Bahkan  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan bahwa orang yang menyembunyikan amalnya MENDAPAT KECINTAAN ALLAH TA’ALA, sebagaimana sabda beliau : 

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ

Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, berkecukupan dan suka sembunyi sembunyi dalam beramal. (H.R Imam Muslim).

Dalam satu hadits juga disebutkan bahwa  orang yang menyembunyikan amalnya adalah salah satu golongan yang akan mendapat naungan di hari Kiamat kelak, sebagaimana disabdakan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :  

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ.…

….. seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya …. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).

Bahkan bersedekah dengan disembunyikan itu lebih baik (memiliki nilai lebih) dari pada ditampakkan. Allah Ta’ala berfirman : 

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Jika kamu menampakkan sedekah sedekahmu maka itu baik. Dan jika KAMU MENYEMBUNYIKANNYA dan memberikannya kepada orang fakir MAKA ITU LEBIH BAIK BAGIMU. Dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.  (Q.S al Baqarah 271).

Selain itu, ketahuilah bahwa sedekah secara sembunyi bisa memadamkan murka Allah Ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan hal ini dalam sabda beliau :

 إن صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ

Sesungguhnya sedekah yang dikeluarkan SECARA DIAM DIAM dapat memadamkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. (H.R ath Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Namun demikian kita mengetahui bahwa memang tidaklah semua amal bisa disembunyikan dari orang banyak. Bahkan ada amal amal yang sebaiknya atau sangat dianjurkan untuk dilakukan bersama orang banyak. Diantaranya shalat wajib berjamaah di masjid bagi laki laki. Dan juga shalat taraweh yang dianjurkan untuk dilakukan bersama imam serta shalat dua hari raya dan yang lainnya.

Ketahuilah,  banyak riwayat yang menyebutkan bahwa   para salafush shalih selalu  menyembunyikan amal  yang bisa disembunyikan, diantaranya  :

Pertama : Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Abu Hamzah ats Tsumali berkata : Ali bin Husain memikul sekarung roti pada malam hari untuk dia sedekahkan (kepada penduduk Madinah yang miskin). Dia berkata : Sesungguhnya sedekah dengan tersembunyi memadamkan kemarahan Allah Ta’ala. Ini adalah hadits yang marfu’ dari Nabi yang diriwayatkan dari banyak sahabat seperti Abu Sa’id al Khudri, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dan yang lainnya. 

Dari ‘Amr bin Tsabit, dia berkata : Tatkala Ali bin Husain wafat, orang memandikan jenazahnya lalu mereka melihat bekas hitam pada pundaknya. Mereka bertanya : Apa ini. Lalu ada yang menjawab : Beliau selalu memikul berkarung karung tepung PADA MALAM HARI untuk dibagikan kepada fakir miskin yang ada di Madinah. Berkata Ibnu ‘Aisyah, ayahku berkata kepadaku : Saya mendengar penduduk  Madinah berkata, kami tidak kehilangan sedekah yang tersembunyi hingga wafatnya Ali bin Husain. (Lihat Sifatus Shafwah)

Kedua : Ibnul Mubarak.

Di antara keutamaan yang telah Allah Ta'ala anugerahkan kepada Abdullah bin Mubarak adalah ilmu yang banyak, ibadahnya yang kuat dan harta yang sangat banyak. Beliau sangat dermawan,  ringan dalam mengeluarkan  harta untuk membantu orang-orang yang membutuhkannya.

Tentang kedermawanan beliau diantaranya adalah sebagaimana sebagaimana salah satu riwayat yang  dituturkan oleh Ibnu Mundzir bahwa Ibnul Mubarak adalah orang yang sering bepergian ke Tharasus dan singgah di desa Khan. Disitu ada seorang pemuda yang sering menemui Ibnul Mubarak untuk belajar hadits dan terkadang memenuhi kebutuhannya.

Suatu ketika, Abdullah bin Mubarak datang untuk menemui pemuda tersebut tapi tidak ditemukan. Beliau berusaha mencari tahu keadaan pemuda tersebut. Lalu ada yang mengabarkan bahwa pemuda itu telah ditangkap dan ditahan dengan tebusan senilai 10.000 dirham. Ibnul Mubarak juga mendapat penjelasan bahwa pemuda itu ditahan karena hutang yang tak mampu dibayarnya. 

Lalu Ibnul Mubarak menemui orang memberi hutang kepada pemuda tersebut dan menyerahkan 10.000 dirham. Ibnul Mubarak merasa senang bisa membebaskan pemuda itu. Selanjutnya meminta orang yang memberi hutang itu untuk tidak memberi tahu siapapun selagi dia masih hidup.

Setelah pemuda itu bebas, Ibnul Mubarak bertemu pemuda itu lalu bertanya kepadanya. Wahai pemuda : Kemana engkau sebelum ini ?. Aku tak melihatmu. Pemuda itu menjawab : Wahai Abu Abdirrahman, aku ditahan gara gara hutang. Lalu bagaimana engkau bisa bebas ?, tanya Ibnul Mubarak kepadanya. Pemuda itu menjawab : Ada seseorang yang datang melunasi semua hutangku, tetapi aku tidak tahu siapa orang itu. Pujilah Allah. Dia tidak akan diketahui kecuali setelah kematian Abdullah, kata Ibnul Mubarak. (Siyar A’lam an Nubala’)

Wallahu A'lam. (2.778)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar