Kamis, 20 Oktober 2022

DUA PERTANYAAN PENTING KETIKA MELAKUKAN KEBAIKAN

 

DUA PERTANYAAN PENTING KETIKA MELAKUKAN KEBAIKAN

Disusun oleh : Azwir B.Chaniago

Ketika seseorang melakukan suatu kebaikan terutama dalam PERKARA IBADAH munculkanlah  dua pertanyaan sangat penting yaitu :

(1) Sebab apa engkau melakukannya. Ini berkaitan dengan ikhlas dalam ibadah. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

Pada hal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama  yang lurus. (Q.S al Baiyyinah 5).

Rasulullah Salallahu 'alaih Wasallam  bersabda : 

 

إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَاْبتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

Sesungguhnya Allah tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni (ikhlas) untuk-Nya. (H.R an Nasa’i, lihat Silsilah ash Shahihah).

(2) Siapa yang engkau ikuti dalam cara melakukannya. Ini berkaitan dengan ittiba' kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam melakukannya. Allah Ta'ala berfirman :

قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah (wahai Muhammad) : Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (yakni Nabi Muhammad salallahu 'alaihi Wasallam) niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S Ali Imran 31)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

Barang siapa mengada-ada sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami, padahal kami tidak memerintahkannya, maka hal itu tertolak. (H.R Imam Bukahri dan Imam Muslim, dari 'Aisyah radhiallahu amha).

Rasulullah Salallahu 'aaihi Wasallam bersabda :

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa  beramal yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalannya tertolak. (H.R Imam Muslim).

Tentang dua pertanyaan penting ini (yaitu tentang ikhlas dan mutaba'ah, peny.) Imam Ibnul Qayyim berkata :

Pertama : Merupakan pertanyaan tentang sebab kenapa dilakukannya (suatu) perbuatan. Apakah untuk tujuan dunia. Atau untuk tujuan diri karena suka dipuji dan takut dicela ?. Ataukah untuk mendapatkan duniawi yang disenangi atau menolak hal duniawi yang dibenci ?.

Ataukah tujuan menunaikan  ibadah hanya untuk Allah, mencari kecintaan-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya serta mencari sarana untuk mendekat kepada-Nya (dengan ketaatan).

Kedua : Merupakan pertanyaan tentang mutaba'ah (mengikut) kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam peribatanmu ?. Artinya apakah amalan tersebut merupakan amalan yang disyariatkan Allah Ta'ala melalui lisan Rasul-Nya ?. Ataukah amalan itu tidak Allah syariatkan dan tidak Allah ridhai ?.

Pertanyaan pertama adalah tentang ikhlas dan pertanyaan kedua merupakan pertanyaan tentang mutaba'ah. Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak akan menerima amalan kecuali dengan terpenuhinya dua hal tersebut, IKHLAS DAN MUTABA'AH. (Ighatsatu al Lahfaan).    

Oleh karena itu orang orang beriman akan selalu bersandar kepada dua pertayaan ini sebelum melakukan sesuatu ibadah. Wallahu A'lam. (2.788).      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar