Sabtu, 15 Oktober 2022

JANGAN MENGHARAPKAN YANG ADA DI TANGAN ORANG LAIN

 

JANGAN MENGHARAPKAN YANG ADA DI TANGAN ORANG LAIN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Meminta minta atau mengharapkan sesuatu yang ada di tangan orang lain sangat tidak dianjurkan dalam syariat Islam bahkan dalam hal tertentu bisa menjadi haram. Oleh karena itu ketika seseorang membutuhkan sesuatu mintalah kepada Allah Ta'ala Yang Mahakaya.

Ketahuilah bahwa orang yang tidak mengharapkan segala sesuatu yang ada di tangan orang lain maka hidupnya mulia dan penuh wibawa. Sebaliknya orang yang selalu tergantung pada yang dimilki orang lain maka akan jatuhlah harga dirinya. Selain itu, ketahuilah bahwa ketika seseorang jika mengharapkan segala sesuatu dari orang lain maka bersiap siaplah untuk kecewa.

Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah berusaha dan bekerja mencari rizki yang halal.  Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam SANGAT MENDORONG UMATNYA UNTUK BEKERJA ATAU BERUSAHA guna memenuhi kebutuhan dirinya, keluarganya dan orang orang yang menjadi tanggungannya. Tak ada pekerjaan yang hina, kecuali  yang memang diharamkan.  Beliau bersabda :

لَأَنْ يَغْدُوَ أَحَدُكُمْ، فَيَحْطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ، فَيَتَصَدَّقَ بِهِ وَيَسْتَغْنِيَ بِهِ مِنَ النَّاسِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ رَجُلًا، أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ ذَلِكَ، فَإِنَّ الْيَدَ الْعُلْيَا أَفْضَلُ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ

Jika salah seorang di antara kalian pergi di pagi hari lalu mencari kayu bakar yang di panggul di punggungnya (lalu menjualnya), kemudian bersedekah dengan hasilnya dan merasa cukup dari apa yang ada di tangan orang lain, maka ITU LEBIIH BAIK DARIPADA MEMINTA MINTA kepada orang lain.  Baik mereka memberi ataupun tidak, karena tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Dan mulailah dengan menafkahi orang yang engkau tanggung. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Diriwayatkan bahwa ada seorang laki laki medatangi Nabi Salallahu 'alaihi Wasallam lalu berkata : Berilah aku nasehat yang ringkas !. Lalu Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامِ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا وَاجْمَعِ الْيَأْسَ مِمَّا فِيش أَيْدِي النَّاسِ

Jika kamu berdiri hendak menunaikan shalatmu maka shalatlah sebagaimana shalatnya orang yang akan pergi (shalat terakhir). Janganlah kamu mengucapkan satu ucapan yang karenanya kamu akan meminta maaf besok harinya. KUMPULKANLAH KEPUTUS ASAAN  dari semua yang ada pada tangan manusia. (H.R Imam Ahmad dan Ibnu Majah, hadits Hasan dengan banyak syawahidnya).

Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al Badr berkata : Maksudnya, satukanlah hatimu, kuatkan dan teguhkan hatimu untuk tidak mengharapkan segala yang ada pada tangan orang lain. Janganlah kamu mengharapkannya dari mereka. Hendaklah kamu berharap hanya kepada Allah 'Azza Wajalla.

Kamu berputus asa dari semua makhluk, kecuali dari Allah Ta'ala kita tidak boleh berputus asa dari rahmat-Nya. Hendaklah kita memupus harapan dari semua manusia dan mengharapkan semua harapan hanya kepada Allah Ta'ala. (Dari Ta'zhimush Shalaati).  

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.782)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar