Selasa, 04 Oktober 2022

PERBUATAN SYIRIK PASTI MENGHAPUS AMAL

 

PERBUATAN SYIRIK PASTI MENGHAPUS AMAL

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, melakukan kesyirikan merupakan dosa besar paling besar. Allah Ta'ala berfirman :

 إِنَّ اللهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh DIA TELAH BERBUAT DOSA BESAR. (Q.S an Nisa' 48).

Kalau kita perhatikan ternyata sejak dahulu sampai sekarang perbuatan syirik MASIH TERUS SAJA TERJADI DI BANYAK TEMPAT DI NEGERI KITA.  Diantara contoh perbuatan syirik yang dilakukan oleh sebagian manusia adalah  :

(1) Mempercayai adanya penguasa bumi yang terkait dengan tanaman padi yang disebut dewi Sri yang dianggap berjasa menyuburkan tanah sehingga panen berlimpah. Lalu pada  waktu tertentu dibuatlah sesajen untuk si dewi.

(2) Mepercayai adanya penguasa laut selatan yang mereka sebut dengan  Nyi Roro Kidul. Pada waktu waktu tertentu diberi tumbal (biasanya) berupa kepala kerbau yang dilarungkan ke laut. Katanya agar di penguasa laut ini tidak marah. 

(3) Tathayur, yaitu menganggap sial sesuatu seperti adanya hari sial, tanggal sial, angka sial bahkan nama yang sial.

(4) Mempercayai adanya dukun atau orang pintar yang bisa memuluskan usaha untuk mendapatkan jabatan BAHKAN DIPERCAYA BAHWA DUKUN BISA PULA MELANGGENGKAN JABATAN YANG SEDANG DIPEGANG.

Selain itu, ketahuilah bahwa penyebab paling utama  dan BAHKAN PASTI  membuat amal seseorang terhapus adalah menjadikan sesuatu sebagai tandingan bagi Allah Ta'ala  yakni perbuatan syirik. Allah Ta’ala  mengingatkan manusia untuk tidak membuat tandingan  terhadap-Nya yaitu sebagaimana firman-Nya : 

ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Maka janganlah kamu mengadakan tandingan tandingan bagi Allah, pada hal kamu mengetahui. (Q.S al Baqarah 22).

Syaikh as Sa’di berkata : Bahwasanya Allah Ta'ala tidak memiliki sekutu. Tidak pula kesamaan, tidak pada penciptaan, rizki dan pengaturan, tidak pula pada pengaturan, tidak pula pada peribadahan dan kesempurnaan. Lalu bagaimanakah kamu menyembah tuhan tuhan lain bersama-Nya padahal kalian mengetahuinya. Hal  ini adalah merupakan perkara yang paling mengherankan dan yang paling bodoh. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa  amalan  Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  dan para Nabi sebelum beliau pun  akan  terhapus jika melakukan kesyirikan, apalagi amal amal kita. Allah Ta’ala berfirman :  

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi nabi) yang sebelummu : Sungguh jika engkau mempersekutukan (Allah). niscaya akan hapuslah amalmu dan tentu engkau masuk orang yang rugi. (Q.S az Zumar 65)

Oleh karena itu hamba hamba Allah WAJIB MENJAUHKAN DIRI DARI SEMUA PERBUATAN SYIRIK. Dan selain itu teruslah bermohon kepada Allah Ta'ala antara lain dengan  doa  yang diajarkan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ

Yaa Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari berbuat kesyirikan ketika aku mengetahuinya dan aku memohon ampunan-Mu ketika aku tidak mengetahuinya. (H.R Imam Bukhari, dalam Adabul Mufrad).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.763)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar