Kamis, 20 Oktober 2022

MENGINGKARI PERINGATAN ALLAH MEMBUAT DIRI SENGSARA

 

MENGINGKARI PERINGATAN ALLAH MEMBUAT DIRI SENGSARA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta'ala melalui Rasul-Nya telah menurunkan petunjuk dan peringatan bagi hamba hamba-Nya agar mereka selamat di dunia dan di akhirat kelak. Ketika seorang hamba mengingkari atau berpaling dari petunjuk dan peringatan-Nya maka berbagai kesengsaraan, bahaya, kesulitan dan keresahan   akan mendatanginya. Diantaranya adalah :

Pertama : Didatangi kehidupan yang sempit. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا 

Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit (Q.S Thaha 124)

Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini : Barangsiapa yang menyelisihi perintah-Ku dan ketentuan syariat yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku (dengan) berpaling darinya, melupakannya, dan mengambil selain petunjuknya  maka baginya penghidupan yang sempit dan sengsara, yaitu di dunia, dan tidak ada kelapangan dalam hatinya.

Bahkan hatinya sempit dan sesak karena penyimpangannya, meskipun (terlihat) secara zhahir (hidupnya) senang. Berpakaian , makan dan bertempat tinggal sesukanya. Akan tetapi hatinya selalu diliputi kegundahan, keguncangan dan keraguan karena jauhnya dari kebenaran dan petunjuk-Nya. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir)

Kedua  : Syaithan dijadikan teman akrab. Allah Ta'ala telah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa syaithan adalah musuh yang nyata bagi manusia :

ِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sungguh, syaithan itu musuh bagimu maka perlakukanlah dia sebagai musuh, karena sesungguhnya syaithan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang bernyala nyala (Q.S Faatir 6).

Nah, ketika seseorang berpaling atau mengingkari peringatan Allah Ta'ala maka musuh yang bernama syaithan ini akan menjadi teman akrabnya. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ ٱلرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُۥ شَيْطَٰنًا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٌ

Barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (al Qur an), Kami biarkan syaithan (menyesatkan) dan menjadi teman karibnya. (Q.S az Zukhruf 36).

Syaikh as Sa'di berkata : Siapapun yang berpaling dan menolak perigatan Allah  berarti dia amat merugi dan tidak akan ada kebahagiaan selamanya. Setelah itu, Allah Ta’ala menjadikan syaithan sebagai teman yang menyertainya, yang memberinya janji, memberinya angan angan dan MENOLONGNYA PADA KEMAKSIATAN. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Ketiga : Didatangi oleh berbagai bencana. Sungguh, ketika manusia melakukan   dosa dan maksiat, diantaranya berbuat fusuq yaitu keluar dari ketaatan tersebab mengingkari peringatan Allah Ta'ala maka adzab Allah akan mendatangi mereka. Allah Ta'ala  berfirman :

إِنَّا مُنزِلُونَ عَلَىٰٓ أَهْلِ هَٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا كَانُوا۟ يَفْسُقُونَ

Sesungguhnya Kami akan menurunkan adzab dari langit kepada penduduk negeri itu karena mereka berbuat fasik. (Q.S al Ankabut 34).

Ibnu Rajab al Hambali rahimahullah mengatakan : Tidaklah disandarkan suatu keburukan (kerusakan) melainkan pada dosa karena semua musibah itu disebabkan karena dosa. (Latha’if Ma’arif)).

Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala, dalam firman-Nya, banyak menceritakan tentang bencana yang mendatangi orang orang yang mengingkari peringatan-Nya. Lihatlah bagaimana Allah Ta'ala telah menurunkan adzab kepada kaum Tsamud karena mengingkari Nabi Shalih. Allah Ta'ala berfirman :

قَالُوا يَا صَالِحُ قَدْ كُنْتَ فِينَا مَرْجُوًّا قَبْلَ هَٰذَا ۖ أَتَنْهَانَا أَنْ نَعْبُدَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا وَإِنَّنَا لَفِي شَكٍّ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ

Mereka kaum Tsamud berkata : Wahai Shalih !. Sungguh, engkau sebelum ini berada ditengah tengah kami merupakan orang yang diharapkan. Mengapa engkau  melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang  kami ?. Sungguh kami benar benar dalam keraguan dan  kegelisahan terhadap apa (agama) yang engkau serukan kepada kami. (Q.S Huud 62).

 Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah senantiasa berpegang teguh kepada petunjuk Allah Ta'ala dan Rasul-Nya. Sungguh Allah Ta'ala memberi kabar gembira bagi orang orang yang beriman dan beramal shalih sebagaimana firman-Nya :

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang beramal shalih, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 97).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.789).

 

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar