Rabu, 26 Oktober 2022

RUMAH DI DUNIA DAN RUMAH DI SURGA

 

RUMAH DI DUNIA DAN RUMAH DI SURGA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika hidup di dunia semua orang butuh rumah sebagai tempat tinggal. Allah Ta’ala  berfirman : 

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا

Dan Allah menjadikan rumah rumah bagimu sebagai tempat tinggal. (Q.S an Nahal 80).

Diantara orang orang beriman banyak yang mampu memiliki rumah sendiri dan ternyata banyak pula yang punya rumah tempat tinggal dengan jalan sewa. Dan kita paham betul bahwa rumah di dunia bagaimanapun keadaannya hanya untuk sementara.

Syaikh as Sa’di, dalam menafsirkan surat an Nahal 80 tersebut diatas,  beliau berkata : Tapi itu semua hanya UNTUK SEMENTARA sampai kita diwafatkan Allah Ta’ala. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Rumah di akhirat adalah untuk selama lamanya, abadi tak pernah berakhir karena hari akhirat itu kekal. Allah berfirman :  

جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ

Balasan mereka di sisi Rabb mereka adalah surga ‘Adn yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya selama lamanya. (Q.S al Baiyinah 8).

Tentang sifat atau keadaan rumah di surga pernah ditanyakan Abu Hurairah kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam, beliau bersabda :

لبنه من فضّة لبنة من ذهب و ملاطها المسك الأذفر وحصباؤها اللّؤلؤ والياقوت وتربتها الزّعفران

Surga itu bangunannya tersusun dari bata yang terbuat dari emas dan perak. Adukan semennya adalah campuran misk al adzfar. Batu kerikilnya adalah permata dan yaqut dan pasirnya za’faran. (H.R Imam Ahmad dan at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Ketahuilah, sungguh sangatlah banyak jalan untuk bisa membangun rumah di surga. Dua diantaranya adalah :

Pertama : Mengamalkan shalat sunnah rawatib dengan tertib.

Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘Anha, berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

Siapa yang shalat 12 rakaat shalat sunnah (rawatib) dalam sehari semalam niscaya dibangunkan untuknya rumah di surga. (H.R Imam Muslim).

Shalat sunnah rawatib 12 raka’at yang dimaksud adalah empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua raka’at sesudah maghrib, dua rakaat setelah ‘isya, dan dua rakaat sebelum shubuh sebagaimana yang terdapat dalam hadits Aisyah dalam Sunan at Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Kedua : Meninggalkan perdebatan, meninggalkan dusta dan berakhlak mulia.

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya. (H.R Abu Daud)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.793)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar