Rabu, 02 Oktober 2019

RUGI BESAR JIKA MENGABAIKAN SHALAT SUNNAH RAWATIB


RUGI BESAR JIKA MENGABAIKAN SHALAT SUNNAH RAWATIB

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dengan kasih sayang-Nya yang sempurna, Allah Ta’ala memberi kesempatan kepada orang orang beriman untuk memperbanyak amal ibadah agar mendapat kedudukan yang tinggi di akhirat kelak. Satu diantaranya adalah disyariatkan Allah Ta’ala shalat sunnah rawatib. 

Apa yang dimaksud dengan shalat sunnah rawatib ?. Shalat sunnah rawatib  yaitu shalat shalat yang dilakukan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dan dianjurkan bersama shalat wajib, baik sebelum maupun sesudahnya. Ada yang mendefinisikannya dengan shalat sunnah yang mengikuti shalat wajib. (Shahih Fiqih Sunnah).

Syaikh Mhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : (Shalat sunnah rawatib) Yaitu shalat yang TERUS DILAKUKAN secara kontinyu yang mendampingi shalat fardhu. (Asy Syahr al Mumti’).

Kalau kita perhatikan di zaman ini masih banyak diantara saudara saudara kita yang merasa berat melaksanakan shalat sunnah rawatib ini. Bahkan ada yang berniat shalat sunnah rawatib qabli’yah zhuhur misalnya, tapi tak dilaksanakan karena sangat sering  terlambat datang ke masjid.  

Ada juga saudara kita yang ketika selesai melaksanakan shalat fardhu yang ditandai dengan salam lalu mereka langsung berdiri untuk melanjutkan urusan dunianya. Bahkan ada pula yang tak sempat membaca dzikir setelah shalat apalagi dzikir pagi ataupun dzikir petang. Sungguh ini adalah kerugian yang besar. 

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam beserta sahabat, ulama terdahulu serta orang orang shalih dari zaman ke zaman senantiasa mengamalkan ibadah ini. Sungguh shalat sunnah rawatib ini memiliki banyak keutamaan disedia  bagi hamba hamba Allah Ta’ala yang  istiqamah mengamalkannya, diantaranya adalah : 

Pertama : Dibangunkan rumah baginya di surga.

Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘Anha, berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

Siapa yang shalat 12 rakaat shalat sunnah rawatib) dalam sehari semalam niscaya dibangunkan untuknya rumah di surga. (H.R Imam Muslim)

Shalat 12 raka’at yang dimaksud adalah empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua raka’at sesudah maghrib, dua rakaat setelah ‘isya, dan dua rakaat sebelum shubuh sebagaimana yang terdapat dalam hadits Aisyah dalam Sunan at Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Kedua : Menutup kekurangan amalan wajib

Sungguh Allah Ta’ala Maha Mengetahui bahwa amalan wajib kita sering ada kekurangannya. Lalu Allah syariatkan amalan amalan sunnah yang salah satu manfaatnya bisa menutupi kekurangan amalan wajib.
Perhatikanlah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan hal ini dalam  sabda beliau : 

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.

Namun JIKA DALAM SHALATNYA ADA SEDIKIT KEKURANGAN maka Allah berfirman  : Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman : Sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya. Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini. H.R  Abu Daud no. 864, Ibnu Majah no. 1426, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Ketiga : Mendatangkan kecintaan Allah Ta’ala.

Sungguh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya telah menjelaskan bahwa sangatlah banyak jalan untuk mendapatkan kecintaan Allah. Satu  diantaranya  adalah  DENGAN SENANTIASA MENGAMALKAN AMALAN AMALAN SUNNAH yang tentunya termasuk shalat sunnah rawatib.  

Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.

Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku melindunginya.” (H.R Imam Bukhari)

Selain keutamaan yang disebutkan diatas, ternyata secara khusus Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  menyebutkan pula keutamaan SHALAT SUNNAH RAWATIB SEBELUM SHUBUH atau shalat sunnah fajar yaitu    lebih baik daripada dunia dan seisinya,  sebagaimana sabda beliau :

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Dua rakaat shalat sunnah shubuh lebih baik daripada dunia dan seluruh apa yang ada di dalamnya. (H.R Imam Muslim). 

Oleh karena sangatlah merugi hamba hamba Allah yang melalaikan atau mengabaikan shalat sunnah rawatib ini sebagai tambahan amal ibadah. Wallahu A’lam. (1.776).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar