Sabtu, 12 Oktober 2019

DOA ORANG TUA UNTUK ANAKNYA MUDAH DIIJABAH


DOA ORANG TUA UNTUK ANAKNYA MUDAH DIIJABAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah menjelaskan bahwa doa orang tua untuk anak anaknya tak akan ditolak atau dengan kata lain ada peluang besar untuk dikabulkan. Ada banyak hadits yang menjelaskan hal ini, diantaranya adalah :  

(1) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu DOA ORANG TUA, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizhalimi. (H.R Abu Daud, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

(2) Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

Tiga doa yang tidak tertolak yaitu DOA ORANG TUA (untuk anaknya), doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir. (H.R al Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

(3) Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ

Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizhalimi, doa orang yang bepergian (safar) dan DOA ORANG TUA PADA ANAKNYA. (H.R Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani)

Ketahuilah bahwa doa seorang ibu lebih utama dari doa ayah. Kenapa ?, karena pengorbanan ibu terhadap anaknya, mulai dari saat mengandung, apalagi saat melahirkan dan memeliharanya Sungguh sangatlah besar.

Bahkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam secara tersirat  menjelaskan bahwa ibu memiliki  tiga kali kelebihan dari ayah. Perhatikanlah hadits berikut ini :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال جاء رجل إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله, من أحق الناس بحسن صحابتي? قَالَ أُمُّكَ ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ ، قَالَ ثُمَّ مَنْ ، قَالَ أَبُوْكَ

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, dia berkata, datang seorang laki laki  kepada Rasulullah shalallahu' alaihi wasallam dan berkata, wahai Rasulullah, untuk siapakah saya harus berbakti pertama kali ?. Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab : Ibumu !.

Dan orang ini bertanya lagi, lalu siapa lagi ?. Rasulullah Shalallaahu 'alaihi Wasallam menjawab :  Ibumu !. Orang tersebut bertanya kembali, lalu siapa lagi ? Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  menjawab : Ibumu. Orang tersebut bertanya kembali, kemudian siapa lagi. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam menjawab : Ayahmu. (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim).

Ada beberapa kisah bagaimana doa seorang ibu untuk anaknya diijabah oleh Allah Ta’ala sehingga mengantarkan anaknya ketempat yang mulia, diantaranya adalah :

Pertama : Al Imam Abu Fath Sulai bi Ayyub ar Razi

Imam adz Dzahabi menceritakan tentang seorang ulama besar yang dengan taufiq dari Allah Ta'ala  bisa mencapai tingkat yang sangat tinggi dalam berbagai keahlian ilmu agama, berkat doa ibunya  pada masa kecilnya. Dia adalah al Imam Abul Fath Sulaim bin Ayyub Ar-Razi, salah seorang ulama besar di abad 5 Hijriyah. 

Beliau  ahli fiqih, baik dalam bidang ilmu fiqih umum maupun dalam bidang ilmu fiqih madzhab Syafi'i secara khusus.  Beliau juga masyhur sebagai ahli ilmu al Quran, ilmu qiraat dan tafsir, ahli hadits yang tsiqah , ahli bahasa, dan yang lainnya.

Dia menceritakan bahwa saat berusia sekitar 10 tahun, ada seorang Syaikh (ulama) yang datang ke kotanya ar Rayy (terletak di wilayah Persia). Ketika itu Syaikh mengajar dan mendiktekan ilmu kepada para murid.  Tiba-tiba Syaikh menunjuk ke arahku seraya berucap : Majulah kamu dan bacalah al Qur an. Dengan rasa kaget bercampur gugup dan takut, akupun berusaha keras untuk bisa membaca surat al Fatihah. Namun aku tidak bisa berhasil sama sekali. Lidahku jadi serasa keluar dan mulutku seakan akan dipindahkan.

Melihat kondisiku yang demikian, Syaikh tersebut lalu bertanya : Apakah kamu masih punya ibu ?. Ya, jawabku cepat dan singkat. Dia berkata lagi : Begitu begitu MINTALAH KEPADA IBUMU MENDOAKANMU AGAR  ALLAH  TA’ALA MEMBERIMU KEAHLIAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN ILMU-ILMU LAIN KEPADAMU.

Sulaim menjawab : Ya, akan saya sampaikan pada ibuku. Maka setelah pulang ke rumah, dia menyampaikannya kepada ibunya. Ibunya lalu bermunajat dan berdoa kepada Allah. Setelah  Sulaim menginjak masa dewasa dan berkelana ke Baghdad untuk menuntut ilmu bahasa, fiqih, dan lain-lain. Ketika telah berilmu dia pulang ke kampungnya Rayy dan menjadi ulama besar. (Siyar an Nubala, dengan diringkas).

Kedua : Dr. Abdurrahman as Sudais, Imam Masjidil Haram.

Syaikh Abdurrahman as Sudais  hafal al Qur an sejak umur 12 tahun. Pendidikan S3-nya di Universitas Ummul Qura Makkah, lulus dengan nilai Cum Laude.

Syaikh as Sudais resmi menjadi imam dan khatib Masjidil Haram Makkah tahun 1404 Hijriyah. Pertama kali mengimami shalat di Masjidil Haram pada tanggal 22 Sya’ban 1404 Hijriyah dan pada bulan Ramadhan tahun yang sama menjadi Khatib pertama kali di Masjidil Haram. Pada waktu itu UMUR BELIAU BARU  22 TAHUN. Iya 22 tahun, masih sangat muda.

Satu kisah tentang Syaikh as Sudais adalah ketika masih kecil pernah menaburkan pasir kedalam makanan yang sudah disiapkan ibunya untuk tamu yang akan berkunjung ke rumahnya.

Ibunya tentu marah lalu berkata : IDZHAB, JA’AKALALLAHU IMAAMAN LIL HARAMAIN. Pergi kamu, biar kamu jadi imam di Haramain. Ternyata kemarahan ibunya yang diucapkan dalam bentuk doa kebaikan yaitu menjadi imam di Masjidil Haram diijabah oleh Allah Ta’ala.

Oleh karena itu para orang tua  hendaklah senantiasa berdoa untuk kebaikan anak anaknya karena doa orang tua TERUTAMA DOA IBU MUDAH DIIJABAH oleh Allah Ta’ala. 


Sungguh satu hal yang penting pula dalam hal ini adalah SANGAT SANGAT DIANJURKAN kepada anak anak yang orang tuanya saat ini masih hidup hendaklah senantiasa meminta  doanya. Teruslah minta didoakan orang tua baik dalam keadaan lapang apalagi ketika menghadapi masalah dan kesulitan.
 
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.784).

 
 
 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar