Senin, 14 Oktober 2019

INILAH TALI PENGIKAT AGAR PERSAUDARAAN TETAP KOKOH


INILAH TALI PENGIKAT AGAR PERSAUDARAAN TETAP KOKOH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu penyebab lemahnya (dalam tanda kutip) keadaan orang orang beriman adalah PERSATUAN YANG TIDAK KOKOH. Padahal orang orang beriman itu bersaudara bahkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan bahwa orang beriman itu seperti satu bangunan yang kokoh tak bercerai berai. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا.

Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya seperti satu bangunan yang tersusun rapi, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Dan beliau merekatkan jari-jemarinya. (H.R Imam Bukhari, Imam Muslim dan at Tirmidzi).

Sungguh sangatlah banyak jalan yang diajarkan Allah melalui Rasul-Nya agar persaudaran sesama orang beriman tetap kokoh dan kuat. Diantaranya adalah : 

Pertama : Saling tolong menolong dalam kebaikan.

Salah satu cara yang sangat dianjurkan untuk memperkokoh hubungan persaudaraan sesama orang beriman adalah dengan saling tolong menolong. Allah Ta’ala berfirman :

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰى ۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S al Maidah 2)

Allah Ta’ala berfirman : 

وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Berbuat baiklah (kepada orang lain), karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.  (Q.S al Baqarah 195).

Allah Ta’ala berfirman :

وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ

Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. (Q.S al Qashash 77)

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Manistatha’a minkum an yanfa’a akhaahu fal yanfa’hu. Barangsiapa di antara kalian yang mampu memberikan manfaat bagi saudaranya hendaklah dia melakukannya. (H.R Imam Muslim, dari Jabir).

Kedua : Saling memaafkan

Saling memaafkan termasuk bagian dari tali pengikat persaudaraan tetap kokoh dan kuat. Sikap suka memaafkan sangatlah terpuji dalam syariat Islam. Bahkan suka memaafkan merupakan salah satu sikap orang bertakwa. Allah berfirman : 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Dan orang yang bertakwa yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S Ali Imran 133)

Ketahuilah bahwa orang yang suka memaafkan saudaranya akan memperoleh kebaikan yang banyak. Pahalanya dijamin oleh Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya :

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat buruk) maka pahalanya dari Allah. Sungguh Dia tidak menyukai orang orang yang zhalim. (Q.S asy Syura 40).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Hendaklah setiap orang memiliki sifat mudah memaafkan yang lain. Tidak semua isu yang sampai ke telinganya ia terima mentah mentah. Lantas dia membenci orang yang menyuarakan isu yang tidak menyenangkan itu. 

Hendaklah setiap orang memiliki sifat pemaaf. Karena Allah Ta’ala sangat menyukai orang yang memiliki sikap mulia tersebut, yang mudah memaafkan orang lain. Lantaran itu, ia akan diberi ganjaran. Karena jika dibalas dengan saling mempermalukan dan menjatuhkan pasti konflik yang terjadi tak kunjung usai. Permusuhan akan tetap ada. Jika dibalas dengan diam, rampunglah perselisihan yang sedang berkecamuk. (Syarh Riyadhus Shalihin)

Ketiga : Saling memenuhi kewajiban

Satu perkara yang perlu pula diperhatikan oleh seorang muslim agar persaudaraan tetap kokoh adalah  saling memenuhi hak dan kewajiban diantara sesama muslim.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

 حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ  وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذاَ مَرِضَ فَعُدْهُ  وَإِذاَ مَاتَ فَاتْـبَعْهُ

Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam yaitu : (1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam. (2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya. (3) Jika ia meminta nasehat kepadamu maka berilah ia nasehat. (4) Jika ia bersin dan mengucapkan “Alhamdulillah” maka doakanlah ia dengan “yarhamukallah”. (5) Jika ia sakit maka jenguklah, dan (6) Jika ia meninggal dunia maka iiringilah jenazahnya. (H.R Muslim no. 2162) 

Keempat : Saling menutup aib.

Jika seseorang tak menjaga kehormatan dan senang membuka aib saudaranya ini adalah sumber perpecahan diantara mereka. Oleh karena itu salah satu cara memelihara dan mengokohkan persaudaraan sesama orang beriman adalah dengan menutup aib saudaranya .

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ فِي الدُّنْيَا يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan (menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat. 

Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba (yang) selalu ia menolong saudaranya. (H.R at Tirmidzi)

Keempat : Saling memberi hadiah.

Ia memiliki pengaruh yang mengagumkan, karena bersentuhan langsung dengan pendengaran, penglihatan dan perasaan hati. Menimbul perasaan saling mencintai dan inilah salah satu pilar yang bisa membuat persaudaraan semakin kokoh.
Karenanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi perhatian  dalam perkara ini sebagaimana sabda beliau : 

تَهَادَوْا تَحَابُّوا

Hendaklah kalian saling memberi hadiah !. niscaya kalian akan saling mencintai. (H.R Imam  Bukhari dalam Adabul Mufrad, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Ketahuilah bahwa memberi dan menerima hadiah termasuk perkara yang dibiasakan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقْبَلُ الْهَدِيَّةَ وَيُثِيبُ عَلَيْهَا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menerima hadiah dan biasa pula membalasnya. (H.R Imam Bukhari).

Itulah sebagian upaya yang bisa dilakukan agar persatuan orang orang beriman tetap kokoh. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.785)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar