Kamis, 10 Oktober 2019

KEWAJIBAN MEMERINTAHKAN KELUARGA UNTUK SHALAT


KEWAJIBAN MEMERINTAHKAN KELUARGA UNTUK SHALAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Shalat adalah ibadah paling penting dalam syariat Islam karena shalat adalah merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Sungguh segala sesuatu akan kokoh berdirinya karena ada tiang. Begitupun agama hanya akan berdiri kokoh dengan shalat karena shalat adalah tiang dan pokok perkara dalam Islam. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda :

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat. (H.R at Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Demikian pentingnya ibadah shalat maka Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan bahwa ibadah yang pertama kali akan dihisab atau diperhitungkan pada hari Kiamat adalah shalat.

 قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِر أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.

Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah ‘Azza wa Jalla  berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (H.R at Tirmidzi dan an Nasa’i).

Ketahuilah bahwa shalat adalah sebagai salah satu implementasi manusia dalam menyembah Khalik-nya yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sungguh  menyembah kepada Allah Ta’ala adalah PERINTAH PERTAMA yang difirmankan Allah Ta’ala dalam al Qur an yaitu :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai manusia !. Sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dan orang orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Q.S al Baqarah 21)   

Nah, setelah orang orang beriman  mengerjakan IBADAH SHALAT YANG SANGAT PENTING DAN PALING UTAMA INI maka kewajiban selanjutnya adalah MEMERINTAHKAN, MENYURUH, MENGAJAK DAN MENGAJARKAN KELUARGA untuk melakukan ibadah shalat ini. Bahkan  bisa menjadi wajib karena keumuman ayat perintah dalam hal ini.

Sungguh Allah Ta’ala berfirman :

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ

DAN PERINTAHKANLAH KELUARGAMU melaksanakan shalat dan SABAR DALAM MENGERJAKANNYA. (Q.S Thaha 132).

Syaikh as Sa’di berkata : (Perintahkanlah), yaitu mengerjakan shalat dan menegakkannya dengan menyempurnakan batasan batasan aturannya, rukun rukunnya, adab adabnya dan unsur khusyu’nya.

Sesungguhnya hal itu berat dirasakan oleh jiwa manusia. Akan tetapi sepatutnya seseorang MEMAKSAKAN DIRI  (pada tahap awal, pen.) dan berusaha keras untuk mengerjakannya dan selalu bersabar dengan ibadah shalat ini.

Sesungguhnya seorang hamba, jika dia benar benar menegakkan shalatnya sesuai yang diperintahkan maka dengan urusan yang lainnya dalam agama niscaya dia akan lebih menjaga dan tekun mengerjakannya. Sebaliknya, jika dia menyia nyiakannya maka dia akan lebih menyia nyiakan perintah yang lainnya dalam agama. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.782)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar