Jumat, 11 Juli 2014

PEMICU PENYAKIT SOMBONG



PEMICU PENYAKIT SOMBONG
  
Oleh : Azwir B. Chaniago

Penyakit sombong adalah salah satu jenis penyakit hati yang sangat buruk dan banyak menimpa manusia. Hampir tidak ada  manusia yang bisa terbebas sama sekali dari penyakit ini. Penyakit ini sebenarnya adalah turunan dari penyakit ujub yaitu merasa bangga terhadap diri.  Seseorang yang memiliki penyakit sombong adalah merasa dan memperlihatkan dirinya lebih sempurna, lebih tinggi dan lebih baik lalu merendahkan orang lain. Dia tidak mengetahui bahwa sebenarnya dia telah tertipu bukan oleh orang lain tapi tertipu oleh dirinya sendiri.

Secara jelas dan tegas, makna sombong adalah sebagaimana yang dimaksud oleh Rasulullah dalam sebuah hadits : “Al kibru, batharul haqqi wa ghamdunnaas” Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. (H.R Imam Muslim).
Jadi sombong itu kata Rasulullah terkait dengan dua hal yaitu : menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.

Mengingat keburukan penyakit ini, maka seorang hamba haruslah berusaha menjauhinya. Diantara cara untuk menjauhi suatu penyakit  adalah dengan menjauhi pemicu ataupun penyebabnya. Syaikh Abu Bakr Jabir al Jazairi dalam Kitabnya Minhaaj al Muslim menyebutkan lima macam pemicu penyakit sombong, yaitu :

Pertama : Ilmu yang dimiliki.
Orang berilmu tidaklah kebal terhadap penyakit sombong bahkan terkadang bisa jadi ilmu seseorang menjadi pemicu penyakit ini. Diantaranya adalah bahwa ilmu yang dimiliki membuat seseorang merasa  lebih hebat dari orang lain. Seorang yang berilmu seharusnya lebih hati hati karena bisa timbul perasaan  menganggap rendah orang tidak berilmu dan jika sampai merendahkan orang lain maka itulah penyakit sombong.

Kedua : Banyaknya harta.
Sungguh harta yang banyak sering membuat seseorang jatuh kepada penyakit sombong. Dia bisa jadi menunjukkan kepada orang lain bahwa dia bisa memperoleh semua yang diinginkannya dengan hartanya. Bisa jadi pula orang yang tidak berharta dianggapnya rendah.

Ketiga : Amal ibadah.
Seseorang yang banyak beribadah bisa jatuh kepada ujub dan akhirnya mendatangkan kesombongan karena merasa ibadahnya lebih banyak dan lebih baik dari orang lain.  Apalagi jika ada orang yang mengatakan kagum terhadap banyak amal ibadahnya. Jadi berhati hatilah dalam beribadah jangan pernah merasa lebih baik atau lebih hebat dari orang lain.

Keempat : Kekuatan dan kekuasaan.
Seseorang yang memiliki kekuatan dan kekuasaan punya potensi untuk jatuh kepada penyakit sombong. Ketahuilah bahwa kaum ‘Aad menyombongkan diri karena kekuatan dan kekuasaannya. Mereka berkata : Siapakah yang lebih kuat daripada kami. Maka Allah mengazab mereka dengan kebinsaan di dunia dan hukuman yang berat di akhirat.

Kelima : Kemuliaan nasab.
Perhatikanlah bahwa sebagian orang  jatuh kepada penyakit sombong karena marasa keturunan bangsawan, keturunan ini dan itu. Akhirnya ada yang  merendahkan orang lain. Padahal sungguh kemuliaan seorang muslim itu bukanlah pada nasab atau keturunannya tapi pada takwanya.
Sungguh sangat jelas bagi kita bahwa banyak sekali sahabat berasal dari budak yang dimerdekakan. Tetapi ketakwaannya telah membuat mereka mulia disisi Allah. Allah berfirman : “Inna akramakum ‘indallahi atqaakum” Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian, disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. (Q.S al Hujurat 13).
Dengan memohon pertolongan Allah kita semua bisa berusaha agar terhindar dari penyakit sombong yang berbahaya ini. 

Allahu a’lam.(010)
  
       
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar