Sabtu, 17 Juni 2023

PERBUATAN BURUK TERHALANG KARENA BANYAK BERIBADAH

 

PERBUATAN BURUK TERHALANG KARENA BANYAK BERIBADAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa hamba  hamba Allah yang selalu sungguh sungguh melakukan amal shalih baik yang fardhu maupun yang sunnah akan menghalangi dirinya dari perbuatan dan perkataan buruk.  Termasuk dalam perkataan dan perbuatan buruk diantaranya adalah berbuat fitnah, adu domba, menghina, mencela, mencaci maki berbohong, mengambil harta orang lain tanpa hak dan yang lainnya.

Hakikatnya, semua ibadah atau mal shalih akan menjauhkan diri seseorang  dari perkataan dan perbuatan buruk, dua diantaranya adalah :

Pertama : Ibadah shalat fardhu dan shalat sunnah. Allah Ta'ala berfirman :

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ

Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. (Q.S al Ankabut 45).

Ketahuilah bahwa shalat merupakan salah satu  bentuk dzikir atau mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan dengan mengingat Allah Ta'ala melalui  shalat maka seseorang terhalang untuk melakukan perbuatan buruk yaitu keji dan mungkar karena orang yang shalat dituntut untuk membawa nilai nilai shalat dalam kehidupannya.

Selain itu ketahuilah bahwa seseorang yang senantiasa melakukan shalat AKAN SANGAT RISIH BAHKAN SANGAT TAKUT UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN BURUK DAN TERCELA.

Tentang surat al Ankabut ayat 45 diatas, Syaikh as Sa'di berkata :  Perbuatan keji adalah segala dosa yang tergolong besar dan terhitung keji berupa segala bentuk maksiat yang DIKEHENDAKI oleh nafsu. Sedangkan mungkar adalah setiap maksiat yang DIINGKARI oleh akal sehat dan fitrah.

Dan sisi keberadaan shalat DAPAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR adalah bahwa seorang hamba yang menegakkan shalat, menunaikan rukun rukun, syarat syarat dan kekhusyu'-annya maka : (1) Hatinya akan bersinar. (2) Jiwanya menjadi suci. (3) Imannya bertambah. (4) Kemauannya pada kebaikan makin kuat dan (5) Kemauannya pada keburukan berkurang atau habis. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).     

Kedua : Ibadah puasa  fardhu dan sunnah.

Ketika seorang hamba terbiasa menjalani puasa fardhu dan puasa sunnah maka dirinya terhalang dari perbuatan buruk karena ingat pada pesan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam sebagaimana hadits dari Abu Hurairah :   

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ الله ِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :((قَالَ الله ُعَزَّ وَجَلَّ : وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Apabila seseorang di antara kamu berpuasa, janganlah berkata kotor, keji  dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, sesungguhnya aku sedang berpuasa. (Muttafaqun ‘alaihi).

Selain itu, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam juga mengingatkan dalam sabda beliau :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beliau bersabda : Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta bertindak bodoh, maka Allah tidak memerlukan  ia meninggalkan makan dan minumnya. (H.R Imam Bukhari).

 

Sungguh peringatan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam dua hadits ini sudah sangat cukup bagi orang yang berpuasa untuk menjaga dirinya dari perbuatan buruk.

 

Wallahu A'lam. (3.022)

 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar