Kamis, 22 Juni 2023

HADITS PALSU TENTANG KURBAN YANG SERING BEREDAR

 

HADITS PALSU TENTANG KURBAN YANG SERING BEREDAR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap tahun, khususnya ketika masuk bulan Dzulhijjah,  beredar beberapa hadits dha'if bahkan lemah sekali tentang qurban. Juga ada hadits yang palsu. Hadits lemah dan palsu ini terkadang beredar dari Sebagian mimbar masjid dan yang paling sering ditemukan di media sosial.

Oleh karena itu hamba hamba Allah mestilah berhati hati terhadap hadits lemah dan palsu ini. Ketika muncul di media sosial jangan di re sharing. Ketika seseorang re sharing tulisan yang memuat hadits palsu bisa jatuh kepada keadaan BERDUSTA ATAS NAMA RASULULLLAH SALALLAHU 'ALAIHI WASALLAM. Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau :

إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ، مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia MENEMPATI TEMPAT DUDUKNYA DI NERAKA. (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim, dari Mughirah).

Ketahuilah bahwa para ulama telah menemukan banyak hadits lemah, palsu bahkan tidak ada asal usulnya, tentang kurban, diantaranya adalah :

Pertama : “Wahai manusia, hendaklah kalian menyembelih qurban, dan berharaplah pahala dengan darahnya, karena sesungguhnya walaupun darah itu jatuh di tanah, akan tetapi sesungguhnya darah itu jatuh di dalam wadah milik Allah.”

Hadits ini palsu. al-Haitsami berkata : Diriwayatkan oleh ath Thabarani di dalam al-Ausath, dan dalam sanadnya ada `Amr bin Al Hushain Al ‘Uqaili dan dia adalah orang yang haditsnya di tinggalkan.

Kedua : “Jadikanlah binatang kurban kalian itu besar, karena dia akan menjadi tunggangan kalian saat melewati shirathal mustaqim”

Hadits ini tidak ada asal usulnya, dengan lafaz sepeti ini. Kemudian ad Dailami meriwayatkan dengan lafaz : “Sembelihlah binatang kurban yang kuat dan gemuk karena dia akan menjadi tunggangan kalian saat melewati shirath. Riwayat ini pun lemah sekali. (Lihat Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu’ No.74, Syaikh al Albani).

Ketiga : “Senangkanlah hewan kurban kalian sembelihan karena sesungguhnya itu adalah hewan tunggangan kalian diatas shirath.”

Syaikh al Albani berkata : Menurut saya sanad hadits ini sangat lemah. Kelemahannya ada pada Yahya bin Ubaidilah bin Abdillah bin Mauhib ala Madani. Berkata Imam Ahmad : ia adalah perawi yang tidak bisa dipercaya. Sedangkan Ibnu Adi Hatim berkata : Periwayatannya sangat lemah dan mungkar. Imam Muslim dan an Nasa’i berkata : Yahya bin Ubaidilah ditinggalkan periwayatannya. (Lihat Silsilah Hadits Dhaif dan Maudhu’ No. 1255)

Keempat : “Barangsiapa yang menyembelih korban dengan jiwa yang senang terhadap (kurban itu), dan dengan mengharapkan (pahala) terhadap hewan kurbannya, maka hewan itu sebagai dinding dari neraka untuknya.”

Hadits ini palsu. Al Haitsami berkata di dalam Al-Majma  setelah dia menyebutkannya dari hadits Hasan bin `Ali: “Diriwayatkan oleh ath Thabarani di dalam al-Kabir dan di dalam sanadnya ada Sulaiman bin `Amr An-Nakha’i dan dia adalah pendusta.”

Ibnu Hibban berkata: Dia adalah laki-laki yang zhahirnya shalih, akan tetapi dia benar-benar memalsu hadits. Dan termasuk kelalaian as-Suyuthi, dia memasukkan hadits ini di dalam al-Jami’ush Shaghir dari sanad tetapi pensyarahnya yaitu Imam  al Munawi membantahnya dengan ucapan al Haitsami ini, lalu berkata : “Maka sepantasnya bagi penyusun untuk membuangnya dari kitab ini.

Kelima : “Tidaklah anak Adam pada hari ini (hari raya Adh-ha) mengerjakan (amalan) yang lebih baik dari menumpahkan darah (yakni: menyembelih qurban-pen), kecuali menyambung persaudaraan”.

Hadits ini lemah :  Al-Mundziri berkata : Diriwayatkan oleh athThabarani di dalam al-Kabiir dari Ibnu `Abbas, dan di dalam isnadnya ada Yahya bin Al Hasan Al Khasyni, aku tidak tahu keadaannya.” Al Haitsami berkata : “Dia dha’if, walaupun sekelompok (orang) ada yang mentsiqahkannya”.

Syaikh al-Albani berkata: Kemudian aku mengecek di dalam Mu’jam ath Thabrani al Kabiir dan aku dapati hadits itu di dalamnya  dari Al-Hasan bin Yahya Al Khasyni dari Isma’il bin Aiyaasi dari Laits dari Thawus, dia berkata : Rasulullah bersabda di hari raya Adh-ha : … Kemudian dia menyebutkan (hadits di atas). Aku (al-Albani) berkata : Maka jelaslah bahwa dia adalah al-Hasan bin Yahya yang disebutkan oleh as-Sam’aani bahwa al-Hafizh berkata : “Shaduuq (jujur) tetapi banyak salahnya”.

Dan bertambah ilmu (ku) tentang kelemahan hadits ini, tatkala aku melihat di dalam (sanad)nya terdapat Isma’il bin ‘Ayyaasy dan Laits, yang (Laits) ini adalah Ibnu Abi Salim, sehingga (sanad ini) dirangkai oleh para (rawi) yang dha’if.

Wallahu A'lam. (3.027)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar