Kamis, 29 Juni 2023

 


MENGHARAP RIDHA ALLAH DENGAN BERBUAT BAIK KEPADA MANUSIA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

 Seseorang yang melakukan kebaikan haruslah semata mata karena Allah Ta'ala.  Hanya karena mengharapkan pahala dan balasan dari-Nya, bukan karena yang selainnya. Misalnya dalam hal berinfak, maka haruslah dilakukan semata mata karena Allah Ta'ala sehingga benar benar bernilai disisi-Nya. Allah Ta'ala  berfirman :  

إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ

Tetapi (ia memberi itu semata mata) karena mencari keridhaan Rabbnya yang Mahatinggi. Dan kelak dia benar benar mendapat kepuasan. (Q.S al Lail 20-21).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Dia berinfak hanyalah mengharap wajah Allah agar dapat mencapai Jannah (milik) Allah sebagai negeri yang yang penuh kemuliaan dan (juga) dapat melihat (wajah) Allah kelak. Allah Ta'ala pasti membuatnya Bahagia dan ridha dengan anugerah pahala yang banyak dan berlipat ganda. (Tafsir Juz 'Amma).

Jadi berbuat baik janganlah  mengharap  balasan dari manusia. Sebuah ungkapan menyebutkan bahwa jika engkau telah berbuat kebaikan buanglah kelaut. Maksudnya tidak perlu disebut sebut, jangan diungkit ungkit. Lupakan saja. Insya Allah kebaikan itu akan tetap ada pada catatan amal kita sampai hari Kiamat.

Jika seseorang  berharap balasan dari manusia ujung-ujungnya adalah kekecewaan karena kemampuan manusia untuk membalas kebaikan sangatlah terbatas. Ketahuilah bahwa manusia itu sedikit sekali yang mau berterima kasih. Jangankan berterima kasih kepada sesama manusia, berterima kasih (baca : bersyukur)   kepada Allah Ta'ala  juga  masih sangat banyak manusia  yang tidak melakukannya. Allah Ta'ala berfirman :

 وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِىَ ٱلشَّكُورُ

Dan sedikit sekali dari hamba hamba-Ku yang bersyukur (Q.S Saba’ 13). 

Padahal Allah Ta'ala telah memberikan nikmat yang sangat  banyak dan tidak terhitung jumlah dan jenisnya. Allah Ta'ala berfirman :  

وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Dan Dia telah memberikan kepadamu segala yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah) Q.S Ibrahim 34.

Jadi janganlah berharap terima kasih atau balasan dari manusia. CARILAH RIDHA ALLAH SAJA DENGAN BERBUAT BAIK KEPADA MANUSIA. Dan dalam perkara ini maka perhatikan pula   firman Allah Ta'ala  pada ayat berikut ini : 

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَآءً وَلَا شُكُورًا

Dan memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (Q.S al Insan 8-9).

Wallahu A'lam. (3.036)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar