Jumat, 09 Juni 2023

ORANG BERIMAN TIDAK KELUH KESAH MENGHADAPI KESULITAN

 

ORANG BERIMAN TIDAK KELUH KESAH MENGHADAPI KESULITAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Musibah adalah suatu keniscayaan yang  melanda manusia. Kapan saja bisa terjadi baik terhadap perorangan maupun yang sifatnya jamaah. Musibah memang sering dirasakan sebagai suatu yang tidak nyaman.  Namun kita perlu memahami bahwa dibalik musibah itu pasti ada hikmah yang sempurna.

Oleh karena itu hamba Allah,  janganlah menghadapi suatu kesulitan ataupun ujian berupa musibah dengan KELUH KESAH tapi hadapi dengan hati lapang dan bersabar, karena :

Pertama : Sungguh semua orang beriman  diberi ujian. Allah Ta’ala berfirman : 

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan : Kami telah beriman, dan mereka tidak diuji ?. (Q.S al Ankabut 2).

Ketahuilah bahwa sungguh bukan diri kita saja yang diuji dengan berbagai kesulitan dan kesusahan bahkan banyak orang yang bisa jadi mendapat kesulitan dan kesusahan yang lebih berat dari diri kita.

Kedua : Sungguh semua ujian berupa musibah adalah  ketetapan Allah Ta’ala. Allah Ta'ala berfirman :   

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad). Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).

Ketika seorang hamba berkeluh kesah dengan sesuatu kesulitan yang menimpa dirinya maka seolah olah dia TIDAK TERIMA apa yang telah ditetapkan Allah Ta'ala bagi dirinya.

Sungguh, seorang hamba dituntut untuk bersabar, tidak berkeluh kesah  dalam menghadapi cobaan dan ujian. Kesabaran seseorang dalam hal ini, akan mendatangkan kecintaan Allah. Besarnya pahala bagi seorang hamba adalah tergantung pada kesabaran dan ridhanya menghadapi ujian atau cobaan. Dalam satu hadits dari Anas bin Malik disebutkan :


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum niscaya Allah akan memberikan cobaan kepada mereka.

Maka barangsiapa yang ridha (dengan ketetapan Allah), maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang tidak ridha, maka Allahpun tidak akan ridha kepadanya. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Selain itu, ketahuilah bahwa musibah, ujian ataupun kesulitan adalah merupakan salah satu jalan menumbuhkan sikap sabar dari seorang hamba dan itu baik baginya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

 

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ 

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu dia bersyukur maka itu baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu dia bersabar maka itupun (juga) baik baginya. (H.R Imam Muslim).

Wallahu A'lam. (3.017).

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar