Selasa, 27 Juni 2023

DOA MEMILIKI KEDUDUKAN TINGGI DALAM SYARIAT ISLAM

 

DOA MEMILIKI KEDUDUKAN TINGGI DALAM SYARIAT ISLAM

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta'ala memerintahkan hamba hamba-Nya untuk berdoa memohon kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Rabb-mu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina. (Q.S al Ghafir 60).

Berdoa adalah salah satu ibadah yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah Ta'ala. Oleh karena itu berdoa adalah termasuk ibadah yaitu sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda  :

 إِنَّ الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ

Sesungguhnya doa adalah ibadah. (H.R Imam Ahmad dan yang selainnya).

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam juga menjelaskan keutamaan berdoa sebagaimana disebutkan dalam banyak sabda beliau, diantaranya :

الدُّعَاءُ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ الله بالدُّعَا

Doa itu bermanfaat untuk apa yang sudah terjadi dan apa yang belum terjadi. Karena itu para hamba Allah, hendaklah kalian banyak berdoa. (H.R at Tirmidzi dan al Hakim)

ليس شيءٌ أكرمَ على الله من الدعاء

Tidak ada yang paling mulia di sisi Allah Ta'ala daripada doa. (H.R Imam Ahmad dan at Tirmidzi dan al  Hakim).

Sungguh ketika seorang hamba berdoa maka dia menunjukkan bukti kelemahannya dan ketergantungannya kepada Allah Ta'ala yaitu untuk meraih apa apa yang bermanfaat dan menolak apa apa yang mendatangkan mudharat.

Ketahuilah bahwa satu hal penting diantara adab berdoa adalah JANGAN PERNAH BOSAN ATAU JENUH DALAM BERDOA. Sungguh rugi kalau seorang hamba  tidak berdoa terus menerus.

Perhatikanlah nasehat Imam Ibnul Qayyim berikut ini. Beliau berkata  : Salah satu kesalahan yang dapat menghalangi terkabulnya doa adalah ketergesa gesaan seorang hamba. Ia menganggap doanya lambat dikabulkan, lantas dia merasa jenuh dan letih.  

Ibarat seorang petani yang menanam tanaman, kemudian ia menjaga dan menyiraminya. Namun karena terlalu lama menunggu hasilnya, orang itu pun membiarkan dan mengabaikan tanaman tersebut. (Kitab Ad Daa’ wa ad Dawaa’)

Wallahu A'lam. (3.034)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar