Minggu, 24 Juli 2022

ORANG MUNAFIK BURUK CARA IBADAHNYA

 ORANG MUNAFIK BURUK CARA IBADAHNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ibnu Juraij mengatakan : Orang munafik ialah orang yang omongannya menyelisihi tindak-tanduknya, bathinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya menyelisihi ketidakadaannya. (‘Umdah at-Tafsir).

Ketahuilah bahwa orang munafik itu terkadang ada yang melakukan ibadah. Tetapi ibadah mereka ternyata sangat buruk keadaannya, diantaranya :

Pertama : Orang munafik beribadah dengan malas dan riya'.

Sungguh orang orang beriman selalu menjaga keikhlasannya dalam beribadah. Sementara itu orang orang  munafik jikalau shalat mereka berdiri dengan malas dan bermaksud riya’ dihadapan manusia. Allah Ta’ala berfirman :

 

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا 

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (Q.S an Nisa’ 142).

Kedua : Orang munafik sangat berat melakukan shalat isya dan shalat shubuh.

Namun, khusus untuk sholat Isya dan Subuh, para ulama menegaskan bahwa dua ibadah itu adalah ujian untuk pembeda antara seorang Muslim dan kategori lain. Nabi Muhammad Salalahu 'alaihi Wasallam  bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shlat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.

Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga sholat didirikan, kemudian kusuruh seseorang dan dia mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar untuk menjumpai suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah mereka. (H.R Imam Muslim).

Ketiga : Mengabaikan shalat berjamaah.

Orang orang yang beriman  senantiasa berusaha melaksanakan shalat berjamaah ersama imam di masjid yaitu sebagaimana yang disyariatkan. Tetapi  orang munafik tidak suka menghadiri shalat berjamaah. Ini sebagaimana  yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari  Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia  berkata :

وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلاَّ مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى بِهِ يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِى الصَّفِّ

Aku telah melihat bahwa orang yang meninggalkan shalat jamaah hanyalah orang munafik, di mana ia adalah munafik tulen. Karena bahayanya meninggalkan shalat jamaah sedemikian adanya, ada seseorang sampai didatangkan dengan berpegangan pada dua orang sampai ia bisa masuk dalam shaf. (H.R Imam Muslim).

Syaikh Abdullah Al Fauzan hafizhahullah berkata : Seseorang yang meninggalkan shalat jamaah menunjukkan akan beratnya dia menjalankan shalat. Ini pertanda bahwa di hatinya terdapat sifat kemunafikan. Untuk lepas dari sifat tersebut, marilah menjaga shalat jamaah. (Minhatul ‘Allam fii Syarh Bulughil Maram)

 Keempat : Melalaikan shalat dari waktunya.

 

Ketahuilah bahwa orang munafik suka melalaikan shalat dari waktunya. Mereka  hanya  sedikit saja mengingat Allah sebagaimana dimaksud   dalam hadits berikut ini  : Dari Al ‘Alaa’ bin Abdurrahman, bahwasanya ia pernah menemui Anas bin Malik di rumahnya di Bashrah ketika beliau selesai dari shalat Zhuhur. Rumah beliau berada di samping masjid.

 

Ketika Al Alaa’ bertemu dengan Anas bin Malik, Anas bertanya :  Apakah kalian sudah shalat Ashar ?. Dijawab : Kami baru saja selesai dari shalat Zhuhur.

Lalu Anas memerintahkan mereka untuk shalat Ashar. Setelah mereka shalat, Anas berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

تِلْكَ صَلاَةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَىِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا لاَ يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلاَّ قَلِيلاً

Ini adalah shalat orang munafik. Ia duduk hingga matahari berada antara dua tanduk setan. Lalu ia mengerjakan shalat Ashar empat rakaat. Ia hanyalah mengingat Allah dalam waktu yang sedikit. (H.R Imam Muslim).

Itulah sebagian gambaran tentang buruknya ibadah  orang orang munafik. Kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian.

Wallahu A'lam. (2.677).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar