Rabu, 13 Juli 2022

MENGHARAPKAN PERNIAGAAN YANG TIDAK MERUGI

 

MENGHARAPKAN PERNIAGAAN YANG TIDAK MERUGI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam berbisnis atau berniaga di dunia ini tentu tak ada orang yang ingin merugi. Semua berharap dapat keuntungan. Namun demikian perniagaan di dunia akan berada pada kisaran UNTUNG, RUGI DAN PULANG MODAL. Tetapi semua itu berkaitan dengan perkara atau harta dunia.

Lalu bagaimana dengan perniagaan untuk mendapatkan keuntungan akhirat. Dalam perkara ini, setiap hamba betul betul berharap perniagaan yang tidak merugi. Kalau urusan akhirat mendatangkan kerugian maka itu akan berbuah kepada kesengsaraan.

Sungguh Allah Ta'ala telah memberi petunjuk salah satu diantara perniagaan akhirat  yang tidak akan merugi yaitu bagi orang orang orang yang : (1) Selalu membaca al Qur an. (2) Senantiasa mendirikan shalat. (3) Menafkahkan sebagian rizki yang diperolehnya.    Allah Ta’ala menjelaskan perkara ini dalam firman-Nya :

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ غَفُورٌ شَكُورٌ

Sesungguhnya orang orang yang selalu membaca Kitab Allah (al Qur an) dan mendirikan shalat dan menginfakkan sebagaian rizki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam diam dan terang terang terangan. Mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi.

Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Mensyukuri. (Q.S Fathir 29-30).

Syaikh as Sa’di berkata : “Selalu membaca kitab Allah”. Maksudnya, mengkaji perintah perintahnya dan mereka mengerjakannya.  Dan terhadap larangan larangan lalu meninggalkannya. Terhadap berita beritanya lalu mereka membenarkan dan meyakininya serta mereka tidak mengutamakan apa apa yang bertentangan dengannya dari pendapat manusia. Dan mereka pun membaca lafazh lafazhnya dengan mempelajarinya, membaca artinya dengan menghayati dan menyimpulkannya.

Kemudian tentang shalat secara umum yang merupakan tiang agama, cahaya bagi kaum muslimin, standar keimanan dan tanda ketulusan dalam ber-Islam. Allah Ta’ala secara khusus tentang pemberian nafkah kepada kaum kerabat, orang orang miskin dan anak anak yatim dan yang lainnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman) 

Selain itu Allah Ta'ala juga menjelaskan tentang perniagaan yang BETUL BETUL SANGAT BESAR KEUNTUNGANNYA yaitu sebagaimana firman-Nya :    

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

 

Wahai orang orang yang beriman !. Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih ?. (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S ash Shaff 10).

Tentang ayat ini Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah wasiat, petunjuk dan arahan dari Allah Ta’ala Yang Maha Pemurah terhadap hamba hamba-Nya yang beriman KEPADA BISNIS ATAU PERNIAGAAN TERBESAR, tuntunan paling luhur dan tujuan paling tinggi, yang jika didapat akan menyelamatkan dari adzab yang pedih dan mendapatkan kenikmatan abadi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.661)

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar