Rabu, 06 Juli 2022

KEMULIAAN MENDATANGI ORANG YANG SUKA MEMAAFKAN SAUDARANYA

 

KEMULIAAN MENDATANGI ORANG YANG SUKA MEMAAFKAN SAUDARANYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika bergaul dengan orang banyak adakalanya kita mendapat perlakuan buruk, dighibah, dihina dilecehkan bahkan bisa jadi dipermalukan dan yang lainnya. Ketika keadaan yang demikian menimpa seorang hamba maka biasanya yang terlintas pertama  dalam fikirannya adalah BAGAIMANA HARUS MEMBALAS. Kalau perlu dengan balasan yang lebih berat.

Tetapi ketahuilah saudaraku, Islam agama kita yang mulia ini hakikatnya tidak menganjurkan hal yang demikian. Meskipun jika harus membalas itu HARUS DENGAN YANG SETIMPAL. Allah Ta'ala berfirman :  

وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ ۖ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ

Dan jika kamu membalas maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan (keburukan, kezhaliman) yang ditimpakan kepadamu. Dan jika KAMU BERSABAR ITULAH YANG LEBIH BAIK bagi orang yang sabar. (Q.S an Nahal 126).

Sungguh kita mengetahui bahwa bersabar dan memaafkan ketika diperlakukan tidak baik atau dizhalimi adalah SESUATU YANG SANGAT SULIT DILAKUKAN OLEH SEBAGIAN MANUSIA DI ZAMAN INI. Sebagian orang merasa terhina dan rendah diri jika harus memaafkan orang lain dalam hal ini. Tetapi ketahuilah bahwa KEMULIAN AKAN MENDATANGI ORANG ORANG YANG SUKA MEMAAFKAN KESALAHAN ORANG LAIN.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Sedekah tidaklah mengurangi harta. TIDAKLAH ALLAH MENAMBAHKAN KEPADA SEORANG HAMBA SIFAT PEMAAF MELAINKAN AKAN SEMAKIN MEMULIAKAN DIRINYA. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya. (H.R Imam Muslim).

Bahkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan pula bahwa ada tambahan kemuliaan bagi seseorang jika dia memaafkan kezhaliman orang lain kepada dirinya yaitu sebagaimana sabda beliau : 

وَلَا عَفا رَجُلٌ عَنْ مَظْلَمَةٍ إلاَّ زَادَهُ الله بِها عِزًا

Dan tidaklah seseorang  memaafkan kezhaliman (orang lain kepadanya), kecuali ALLAH AKAN MENAMBAH KEMULIAAN KEPADANYA dengan sebab (memaafkan) itu. (H.R Imam Ahmad).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah selalu berusaha MENANAM SIFAT PEMAAF DALAM DIRINYA. Sungguh,  Allah Ta'ala menyuruh kita untuk menjadi pemaaf sebagaimana firman-Nya : 

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta jangan pedulikan orang orang yang bodoh. (Q.S al A’raf 199).

Sungguh menjadi pemaaf akan mendatang banyak kebaikan diantaranya adalah MENAMBAH KEMULIAN. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.656)

  

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar