Kamis, 07 Juli 2022

ADAKAH PUASA TARWIYAH ??

 

ADAKAH PUASA TARWIYAH ??

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Diawal bulan Dzulhijjah ada sebagian saudara kita  yang berpuasa secara khusus pada tanggal 8 Dzulhijjah yang mereka sebut dengan PUASA TARWIYAH. Setelah itu baru diikuti dengan PUASA ARAFAH pada tanggal 9 Dzulhijjah. Tentang puasa Arafah dalilnya sangatlah kuat bahkan bisa menghapus dosa dua tahun sebagaimana dari Abu Qatadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

 

Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu. (H.R Imam Muslim).

 

Lalu bagaimana dengan puasa tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah ?. Amalan puasa tarwiyah ini disandarkan kepada satu hadits yang tidak shahih yaitu :

صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ

Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun, Diriwayatkan oleh Imam ad Dailami dalam Musnad Firdaus)

Hadits ini derajatnya maudhu'. Sanad hadits ini mempunyai dua penyakit : (1) Satu diantara perawi hadits ini adalah  Muhammad bin Saaib Al-Kalbiy. Dia ini dikenal sebagai seorang rawi pendusta. (2) Ali bin Ali Al-Himyari adalah seorang rawi yang majhul (tidak dikenal). Oleh karena itu puasa secara khusus pada 8 Dzulhijjah dengan sebutan puasa tarwiyah ternyata disandarkan kepada hadits maudhu' atau palsu.

Namun demikian kita memang tetap disunahkan untuk melakukan puasa  awal Dzulhijjah yaitu dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 9 Dzulhijjah. Ketahuilah bahwa khusus untuk tanggal 8 Dzulhijjah tidak diniatkan sebagai puasa tarwiyah tetapi merupakan keumuman hadits berpuasa di awal bulan Dzulhijjah selama sembilan hari termasuk puasa Arafah, sebagaimana hadits :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Insya Allah ada manfaatnya   bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.657).

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar