Sabtu, 08 Agustus 2020

MENGAJARKAN KEBAIKAN TAPI TAK MENGAMALKAN

 

MENGAJARKAN KEBAIKAN TAPI TAK MENGAMALKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Banyak orang di zaman ini bersemangat dalam mengajarkan dan menyeru  orang lain melakukan kebaikan. Sungguh ini adalah sikap yang sangat terpuji dalam syariat Islam. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebaikan dan berkata : Sungguh aku termasuk orang orang muslim. (Q.S Fushshilat 33).

 Akan tetapi si penyeru atau yang mengajarkan kebaikan ternyata ada pula yang tak mengamalkan apa yang diserukannya. Sungguh ini adalah sikap tercela bahkan membahayakan dirinya.  Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

أَتَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ ٱلْكِتَٰبَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengajarkan) kebaikan sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri. Padahal kamu membaca Kitab. Tidakkah kamu mengerti ?. (Q.S al Baqarah 44).

 

Syaikh as Sa’di berkata : “Tidakkah kamu mengerti”. Dinamakan akal karena dipakai untuk berpikir (sehingga bisa mengerti) pada kebaikan yang bermanfaat untuknya dan sadar dengan hal hal hal yang memudharatkan dirinya. Akal (semestinya) menganjurkan kepada pemiliknya untuk menjadi orang yang pertama melakukan apa yang diperintahkannya dan orang yang pertama meninggalkan apa yang dilarangnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh Allah Ta’ala  sangat membenci orang orang yang mengatakan sesuatu yang mereka tidak mengerjakannya.  Allah Ta’ala  berfirman :

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ   يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan. (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa apa yang tidak kamu kerjakan. (Q.S ash Shaff 2-3).

Asy Sya’bi rahimahullah berkata : Penghuni surga di surga melihat satu kaum di neraka, maka penghuni surga berkata kepada mereka : Kenapa gerangan kalian berada di neraka ?. Pada hal kami dahulu beramal shalih dengan apa yang kalian ajarkan kepada kami.

Maka kaum penghuni neraka berkata : Kami dahulu mengajari kalian akan tetapi kami tidak mengamalkan apa yang kami ajarkan. (Kitab az Zuhud, Imam Ahmad).

Syaikh Utsaimin mengingatkan : Adapun orang yang menyerukan sesuatu (kebaikan)  dan ia (si penyeru ini) mampu melaksanakannya tapi tidak mau melakukannya, berarti itu KEBODOHAN AKALNYA dan kesesatannya dalam beragama. (Dari Kitabud Da’wah).

Oleh karena itu hamba hamba Allah semestinya menjadi  orang orang yang  mengajarkan atau menyeru kepada kebaikan dan mengutamakan untuk mengamalkannya bagi dirinya sendiri. Begitu pun ketika menyeru untuk tidak berbuat keburukan maka hamba hamba Allah semestinya paling takut untuk berbuat keburukan.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.051)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar