Rabu, 19 Agustus 2020

DIANJURKAN SHALAT DUA RAKAAT JIKA TERGELINCIR KEPADA DOSA

 

DIANJURKAN SHALAT DUA RAKAAT JIKA TERGELINCIR KEPADA DOSA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Pada suatu waktu, seorang hamba bisa jadi tergelincir kepada dosa. Kemungkinan penyebabnya adalah karena mengikuti keinginan hawa nafsu yang memang cenderung kepada keburukan atau karena godaan syaithan yang selalu ingin menggelincirkan hamba hamba Allah kepada dosa.

Dalam hal ini, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menyuruh umatnya untuk berwudhu dan shalat dua rakaat, sebagaimana sabda beliau :

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ

Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi, dari Abu Bakar ash Shiddiq. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Berkenaan dengan hadits ini, Syaikh Majdi bin Abdul Wahab al Ahmad, mengatakan bahwa :

(1) Sabda beliau MAA MIN ‘ABDIN, maksudnya baik laki laki maupun perempuan.

(2) Sabda beliau TSUMMA YASTAGHFIRULAHA, untuk dosa tersebut maksudnya istighfar yaitu taubat dengan penuh penyesalan dan meninggalkan dosa dosa tesebut. Juga bertekad untuk tidak kembali melakukan dosa dosa itu selama lamanya, serta mengembalikan hak sesama jika hal itu perlu.

Di akhir hadits disebutkan bahwa  kemudian Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam atau Abu Bakar radiyallahu ‘anhu membaca fiman Allah Ta’ala :

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

أُولَٰئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ    

Dan (juga) orang orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa dosanya. Dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa dosa selain Allah ?. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu.

Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik baik pahala bagi orang yang beramal. (Q.S Ali Imran 135-136).

(Lihat Kitab Syarah Hishnul Muslim, ditashih Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf al Qathani).

Tentang ayat ini pula, Syaikh as Sa’di berkata : Maksudnya (jika) telah terjadi perbuatan perbuatan buruk yang besar atau kecil yang dilakukan oleh mereka lalu mereka segera bertaubat dan memohon ampunan, mereka mengingat Rabb mereka dan ancaman-Nya bagi orang orang yang berbuat maksiat.

Dan (mengingat pula)  apa yang dijanjikan bagi orang orang yang bertakwa. Maka mereka memohon ampunan pada-Nya atas dosa dosa mereka itu, menutup aib aib mereka disamping itu mereka meninggalkan hingga akar akarnya dan menyesal atas dosa dosanya. (Tafsir Tasir Karimir Rahman).

Oleh karena itu, hamba hamba Allah ketika melakukan dosa bersegera memohon ampun dan bertaubat. Dan juga dianjurkan melakukan shalat dua rakaat dan shalat ini masyhur disebut dengan shalat taubat.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.058)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar