Rabu, 29 Mei 2019

TERUSKAN SHALAT LAIL SETELAH RAMADHAN BERLALU


TERUSKAN SHALAT LAIL SETELAH RAMADHAN BERLALU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Shalat lail atau shalat malam di bulan Ramadhan masyhur disebut dengan istilah shalat taraweh sedangkan shalat lail di luar Ramadhan umumnya disebut shalat tahajjud. Dari segi waktu pelaksanaannya ada sedikit perbedaan. 

(1) Shalat tahajjud dilakukan setelah tidur dimalam hari meskipun tidurnya sebentar dan dianjurkan untuk dilakukan sendiri sendiri di rumah. 

(2) Shalat taraweh bisa dilakukan langsung setelah shalat Isya dan sangat dianjurkan dilakukan bersama imam di masjid. 
 
Kedua shalat ini hakikatnya adalah shalat lail  dan ketahuilah bahwa shalat malam adalah  kebiasaan orang orang shalih dari dahulu hingga sekarang. Mereka sangat bersemangat mengamalkannya, karena ada keutamaan yang banyak padanya, antara lain :
 
Pertama : Allah Ta’ala memuji orang orang yang melaksanakan shalat lail, sebagaimana firman-Nya :

إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Orang orang yang beriman dengan ayat ayat Kami hanyalah orang orang yang apabila diperingatkan dengannya, mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Rabb-nya dan mereka idak menyombongkan diri. LAMBUNG MEREKA JAUH DARI TEMPAT TIDURNYA, mereka berdoa kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan penuh harap dan mereka menginfakkan sebagian izki yang Kami berikan kepada mereka. (Q.S as Sajdah 15-16)

Kedua : Shalat lail merupakan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.

Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari. (H.R Imam Muslim)

Kalau kita perhatikan dapatlah kita mengetahui bahwa di bulan Ramadhan sangatlah besar semangat orang orang beriman melaksanakan shalat lail atau shalat taraweh ini di masjid bersama imam. Bahkan setiap tahun, pada awal awal Ramadhan banyak masjid yang melimpah jamaahnya sampai ke teras dan pekarangan masjid. Ini sangatlah baik dan ini salah satu syiar Islam yang agung. Cuma saja menjelang akhir akhir Ramadhan jamaah menjadi sangat berkurang tetapi masih banyak yang istiqamah bahkan menambahnya pula dengan i'tikaf di sepuluh malam terakhir.

Sungguh shalat taraweh ini semestinya dilakukan terus menerus sampai akhir Ramadhan. Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah menyebutkan diantara keutamaannya yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: – مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Salllahu ‘alaihi Wasallam, beliau bersabda : Barangsiapa  melaksanakan shalat taraweh atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Lalu bagaimana dengan shalat lail atau shalat malam setelah Ramadhan ?.  Setelah Ramadhan berakhir maka hendaklah orang orang beriman berusaha melakukan  shalat lail atau shalat tahajjud. Bukankah selama bulan Ramadhan orang orang beriman telah terbiasa atau terlatih melaksanakan lail atau taraweh. 

Ketahuilah bahwa shalat lail adalah kebiasaan orang-orang shalih yang betul betul ingin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنْ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ

Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam, karena itu merupakan kebiasaan orang shalih sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus keburukan, dan mencegah penyakit dari badan. (H.R. Imam Ahmad, at Tirmidzi dan al Hakim).

Selain itu, diantara keutamaan shalat lail  adalah akan diberi dan dipenuhi permintaan seorang hamba untuk kebaikan dunia dan akhiratnya. Ini dijelaskan Rasulullah dalam hadits berikut : 
       
عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

Dari Jabir, ia barkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya) dan itu setiap malam. (H.R Muslim dan Ahmad)

Ibnu Rajab al Hambali mengatakan :  Waktu tahajud di malam hari adalah sebaik-baik waktu pelaksanaan shalat sunnah. Ketika itu hamba semakin dekat dengan Rabb-nya. Waktu tersebut adalah saat dibukakannya pintu langit dan diijabahnya  doa. Saat itu adalah waktu untuk mengemukakan berbagai macam kebutuhan  dan permohonan kepada Allah Ta’ala. (Lathaif al Ma'arif).

Oleh sebab itu  setelah Ramadhan berlalu maka orang orang beriman sangatlah dianjurkan untuk melakukan shalat lail atau shalat tahajjud. Ketika ada semangat hendaklah shalat  8 rakaat tahajjud dan ditambah 3 rakaat shalat witir. Setidak tidaknya berusaha melakukan tahajjud 4 atau 2 rakaat dan ditambah witir 3 atau 1 rakaat.
Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua. Wallahu A’lam. (1.635)
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar